Ekonom berpendapat ada penyebab ekonomi RI stagnan di angka tersebut.
Foto: Penjualan kerudung di Pusat Grosir Pasar Tanah Abang di Jakarta Pusat. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia kembali 'anteng' di level 5% pada kuartal-II 2024. Ekonom berpendapat ada penyebab mendasar yang membuat ekonomi RI stagnan di angka tersebut.
Selain itu, Esther berpendapat kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate turut menyumbang tekanan pada perekonomian. Dia menilai tinggi suku bunga BI tersebut menyebabkan investor menahan diri untuk melakukan ekspansi bisnis. "Solusinya dari sisi moneter turunkan suku bunga dan perkecil net interest margin agar investor mau pinjam uang di bank untuk melakukan ekspansi bisnis dan sebagainya," kata dia.
Konsumsi Rumah Tangga Daya Beli Ppn
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
LPS Bongkar Penyebab BPR Tutup, Manajemen Curang Jadi Biang KerokDia membantah, jika banyak BPR tutup imbas keadaan ekonomi yang tengah alami ketidakpastian.
Baca lebih lajut »
Menteri Bahlil Ungkap Biang Kerok PHK Massal Pabrik Tekstil di JabarMenteri Bahlil ungkap biang kerok PHK massal pabrik Tekstil di Jabar.
Baca lebih lajut »
Ini Nih Biang Kerok Ekspor Pati Sagu RI Kalah dari Malaysia!Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan biang kerok ekspor pati sagu Indonesia kalah dari Malaysia.
Baca lebih lajut »
Fenomena Pabrik Tekstil Tutup-PHK, Pengusaha Ungkap Biang KeroknyaAsosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mengungkapkan biang kerok terjadinya gelombang penutupan pabrik hingga PHK di industri tekstil.
Baca lebih lajut »
Terungkap! Ini Biang Kerok Tiket Pesawat MahalPengusaha maskapai buka-bukaan soal biang kerok tingginya harga tiket pesawat.
Baca lebih lajut »
Whoosh Dituding Biang Kerok WIKA Rugi Rp 7,12 T, KCIC Buka SuaraPT KCIC buka suara terkait pemberitaan yang beredar terkait kerugian Wijaya Karya (WIKA) yang mengalami kerugian akibat proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Baca lebih lajut »