Langkah tersebut sebagai tanda terbaru bahwa serangan Rusia ke Ukraina mengancam pasokan makanan dan mata pencaharian orang-orang di Eropa, Afrika, dan Asia
PEMERINTAH Ukraina melarang ekspor gandum, oat, dan bahan pokok makanan lainnya yang penting untuk pasokan makanan global. Hal ini karena pihak berwenang berusaha memastikan mereka dapat memberi makan warganya selama bertahan dari serangan Rusia yang semakin intensif.
"Larangan ekspor diperlukan untuk mencegah krisis kemanusiaan di Ukraina, menstabilkan pasar dan memenuhi kebutuhan penduduk akan produk makanan penting," ungkap Menteri Agraria dan Kebijakan Pangan Ukraina Roman Leshchenko, dalam sebuah pernyataan di situs web pemerintah dan halaman Facebook-nya. Rusia dan Ukraina dilaporkan bersama-sama memasok hampir sepertiga dari ekspor gandum dan jelai atau barli dunia, yang harganya melonjak sejak invasi.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Mengapa Ukraina Tidak Mendapat Bantuan dari NATO saat Diserang Rusia?Ukraina menjadi trending topik di dunia selama beberapa pekan terakhir menyusul konflik yang sedang dialaminya dengan Rusia. Ukraina menjadi trending topik di dunia...
Baca lebih lajut »
Ketika Orang Tua di Rusia Tak Percaya Anak-anaknya di Ukraina Digempur Artileri…Meski berkomunikasi dan mengirim video dari kota yang hancur, anak-anak Ukraina tidak bisa meyakinkan orang tuanya di Rusia bahwa mereka dalam bahaya.
Baca lebih lajut »
Serangan Udara Rusia Hantam RS Bersalin di Ukraina, 17 Orang TerlukaSerangan udara Rusia menghancurkan sebuah rumah sakit bersalin di Kota Pelabuhan Mariupol, Ukraina. Sebanyak 17 orang terluka akibat serangan tersebut.
Baca lebih lajut »
Simak Menu Saham Hari Ini Sambil Pantau Rusia-UkrainaSimak Menu Saham Hari Ini Sambil Pantau Rusia-Ukraina
Baca lebih lajut »
HEADLINE: Perang Rusia Vs Ukraina Masih Berkobar, Negosiasi Damai Sulit Tercapai?Meski berkali-kali upaya pasukan Rusia merebut kota Mykolayiv digagalkan tentara Ukraina, prajurit Moskow belum menyerah.
Baca lebih lajut »