Pandemi COVID-19 juga disertai dengan kemajuan teknologi dan koneksi berbeda dengan situasi saat pandemi Flu Spanyol.
Liputan6.com, Jenewa - Direktur Jenderal World Health Organization Tedros Adhanom Ghebreyesus berharap agar pandemi COVID-19 bisa berakhir kurang dari dua tahun.
Namun, Tedros menegaskan bahwa di saat yang sama, saat ini teknologi dan pengetahuan untuk menghentikan pandemi juga sudah tersedia. Sehingga diharapkan, ini juga menjadi kelebihan dunia dalam menghadapi COVID-19. "Dengan memanfaatkan alat yang tersedia secara maksimal dan kita berharap akan memiliki alat tambahan seperti vaksin, saya pikir kita bisa menyelesaikannya dalam waktu yang lebih singkat ketimbang flu tahun 1918."
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Infina Dorong UKM dan UMKM Indonesia Bangkit di Tengah Pandemi Covid-19Infina bertujuan untuk membantu para UKM & UMKM Indonesia yang saat ini jumlahnya ada sekitar 64 juta. UKM
Baca lebih lajut »
WHO Berharap Pandemi Covid-19 Berhenti dalam Kurun Waktu 2 Tahun - Tribunnews.comWHO selalu berhati-hati dalam memberikan perkiraan tentang seberapa cepat pandemi virus corona bisa ditangani.
Baca lebih lajut »
Korban Pandemi Covid-19 Tembus 800 Ribu Jiwa |Republika OnlineAmerika Serikat tetap jadi kasus kematian tertinggi di dunia, yaitu 180 ribu jiwa.
Baca lebih lajut »
Tantangan Tenaga Kesehatan Saat Bertugas Selama Pandemi COVID-19Mendapat penolakan dari masyarakat hingga APD yang minim merupakan dua dari banyak tantangan tenaga kesehatan selama menangani pasien di pandemi COVID-19.
Baca lebih lajut »
Pentingnya rayakan capaian sederhana di tengah pandemi COVID-19Apakah Anda merasa kurang produktif akhir-akhir ini? Tak mengapa.\r\n\r\nPandemi virus corona membuat sebagian orang merasa gagal selama berdiam diri di rumah ...
Baca lebih lajut »
Mahfud MD Akui Pemerintah Tampak Gamang Tangani Pandemi Covid-19Mahfud mengklaim bahwa pemerintah tak pernah asal-asalan dalam menangani pandemi Covid-19.
Baca lebih lajut »