'Terhadap reaksi yang tidak substantif, baik dari para elite, apalagi 'buzzer' bayaran, KAMI tidak mau melayani karena hal demikian tidak mencerminkan kecerdasan kehidupan bangsa seperti amanat konstitusi,' kata Din.
Setidaknya, kata mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu, ada dua pertanyaan yang diajukan KAMI kepada pemerintah dan penyelenggara negara lainnya untuk dijawab.
Pertama, soal oligarki politik yang membuat keputusan parpol ditentukan segelintir orang dan akhirnya mengendalikan DPR yang membuat aspirasi rakyat terabaikan. Kedua, budaya politik dinasti yang menghalangi orang-orang yang sebenarnya lebih berkualitas untuk maju sebagai pemimpin.Sekali lagi, Din menyampaikan bahwa KAMI menanti tanggapan, bukan pengalihan.Sebelumnya, Din menyebutkan setidaknya 150 tokoh yang sudah tergabung dalam KAMI yang dideklarasikan pada 18 Agustus lalu.
Di antara 150 tokoh itu, yakni Rachmawati Soekarnoputri, mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli, mantan Menteri Kehutanan MS Ka'ban, dan Ketua Umum FPI Sobri Lubis. Din menegaskan koalisi tersebut bersifat sangat majemuk yang beranggotakan dari berbagai suku, agama, profesi dan generasi.
Mengenai alasan dideklarasikannya koalisi aksi itu, Din menjelaskan karena adanya persamaan pikiran dan pandangan dalam kehidupan kenegaraan Indonesia yang akhir-akhir ini telah menyimpang dari cita-cita nasional dan nilai dasar yang disepakati para pendiri bangsa.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Beda dengan KAMI Din Syamsuddin, KAMI-Mahasiswa Dukung PemerintahJamil mengatakan bahwa pihaknya tidak akan membiarkan adanya pihak-pihak yang hendak mengganggu keharmonisan bangsa dan negara yang tengah berjuang di tengah pandemi COVID-19.
Baca lebih lajut »
Sindir KAMI Din Syamsuddin, Mega: Banyak yang Ingin Jadi Presiden'Wah KAMI itu kayaknya banyak banget yang kepingin jadi presiden. Ya daripada bikin seperti itu, kenapa ya dari dulu enggak cari partai?,' kata Megawati
Baca lebih lajut »
2 Ribu Alumni ITB Desak Din Syamsuddin Dicoret dari Majelis Wali AmanatTerpopuler Sebanyak dua ribu alumni ITB yang tergabung dalam Gerakan Anti Radikalisme (GAR) mendesak Prof.Dr. M. Din Syamsuddin dicoret sebagai Anggota MWA ITB. DinSyamsuddin
Baca lebih lajut »
Din Syamsudin Disebut Sudah Mengundurkan Diri dari MWA ITBKetua Majelis Wali Amanat Institut Teknologi Bandung (ITB) Yani Panigoro mengatakan Din Syamsuddin sudah mengundurkan diri sebagai anggota MWA. 'Dari MWA sudah mengundurkan diri dan sudah left,' ujar Yani. ITB DinSyamsuddin
Baca lebih lajut »
Amien dan Din Vokal, Pengamat Sebut PAN Tak Identik dengan MuhammadiyahSementara PAN yang lahir dari tokoh Muhammadiyah terkadang tampak mesra dengan pemerintah seperti yang ditunjukkan kepemimpinan...
Baca lebih lajut »
Menurut Hendri, Itu Pengakuan Bu Mega Bahwa Din dan Gatot Nurmantyo Layak CapresPengamat politik Hendri Satrio mengomentari pernyataan Megawati Soekarnoputri soal deklrasi KAMI. KAMI
Baca lebih lajut »