Dilema Industri Pengolahan Tembakau – Bebas Akses

Indonesia Berita Berita

Dilema Industri Pengolahan Tembakau – Bebas Akses
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 103 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 45%
  • Publisher: 70%

Alokasi pengeluaran per kapita penduduk Indonesia untuk produk olahan tembakau mengalahkan pos belanja bahan makanan sumber protein penting, seperti daging, ikan, telur, dan sayuran. Riset AdadiKompas

Papan bertuliskan larangan merokok di lingkungan kampus terpasang di Kampus II Universitas Tarumanagara, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Kenaikan nilai belanja ini mengindikasikan sejumlah hal. Di antaranya terjadi peningkatan konsumsi masing-masing perokok, kenaikan harga penjualan rokok, atau jumlah perokok bertambah banyak sehingga akumulasi pembelian masyarakat kian meningkat. Prediksi kenaikan jumlah perokok secara tidak langsung juga akan mendorong kenaikan jumlah penderita penyakit akibat merokok. Tentu saja juga akan turut mendorong naiknya belanja kesehatan untuk mengobati penyakit tersebut. Pada tahun 2016, BPJS Kesehatan mengeluarkan pembiayaan untuk perawatan kesehatan jantung mencapai kisaran Rp 7,4 triliun atau sekitar 11 persen dari total iuran BPJS tahun 2016 yang terkumpul sekitar Rp 67 triliun.

Hasil Riskesdas tahun 2018 juga menunjukkan jika prevalensi perokok pada populasi usia 10-18 tahun sebanyak 9,1 persen. Estimasi jumlah perokok usia dini ini meningkat dari hasil riset sebelumnya. Pada Riskesdas tahun 2013 sebesar 7,2 persen dan tahun 2016 sebesar 8,8 persen. Nominal ini tidak terpaut jauh dengan keuntungan total 115 perusahaan BUMN Indonesia pada tahun 2017 yang mencapai Rp 187 triliun. Hal ini menandakan jika industri pengolahan tembakau ini memiliki posisi strategis bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Apalagi, jumlah industri rokok yang mencapai kisaran 700 perusahaan itu mampu memberikan lapangan pekerjaan bagi sekitar 5,98 juta orang.

Hal ini menandakan jika pemasaran produk rokok sangat masif dilakukan di seantero Indonesia. Mulai dari perkotaan hingga ke pelosok perdesaan sehingga tidak heran jika industri rokok nasional merupakan produk unggulan yang memiliki nilai ekonomi hingga ratusan triliun rupiah. Saat ini ada juga rokok elektrik yang larutan nikotinnya berbentuk esens yang memiliki aroma dan cita rasa beragam. Asapnya pun beraroma memikat, tidak seperti rokok konvensional yang berbau apak dan pengap. Perkembangan rokok modern ini bukan tidak mungkin akan memicu para generasi muda mencoba mencicipi rokok ataupun produk-produk turunannya sehingga prevalensi jumlah perokok muda akan terus meningkat.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Dilema Penggunaan Batu Bara Lokal Jadi Andalan DevisaDilema Penggunaan Batu Bara Lokal Jadi Andalan DevisaBatu bara masih jadi salah satu andalan penghasil devisa. Di sisi lain, batu bara juga harus sudah mulai dimanfaatkan untuk modal pembangunan negara. BatuBara via detikfinance
Baca lebih lajut »

Penyederhanaan Tarif Cukai Rugikan Industri dan Petani TembakauPenyederhanaan Tarif Cukai Rugikan Industri dan Petani TembakauJika tarif cukai disederhanakan akan memukul harga jual rokok dan hasil tembakau lainnya. Otomatis akhirnya akan mematikan...
Baca lebih lajut »

Perjuangan Hamba Menjadi Setara – Bebas AksesPerjuangan Hamba Menjadi Setara – Bebas AksesSebagai keluarga ata, keluarga Kahumbu Nganji (50) telah turun-temurun melayani keluarga Kepala Desa Meuramba, Balla Nggiku (60). Namun, baru-baru ini, Kahumbu merasa mendapat kehormatan karena dipilih sebagai anggota staf di kantor desa.
Baca lebih lajut »

Tim LKG-SKF Indonesia Lolos dengan Banyak Catatan – Bebas AksesTim LKG-SKF Indonesia Lolos dengan Banyak Catatan – Bebas AksesTim LKG-SKF Indonesia lolos dari penyisihan Grup 4 Boys 15 Piala Gothia setelah menang 2-1 atas tim asal Portugal AF Alcoitao di SKF Arena, Gothenburg, Swedia, Selasa (16/7/2019).
Baca lebih lajut »

Yudi Ahmad Tajudin dan Pementasan Teater Inter-Asia – Bebas AksesYudi Ahmad Tajudin dan Pementasan Teater Inter-Asia – Bebas AksesKelompok Teater Garasi mementaskan cerita Peer Gynts di Larantuka (Para Pengelana dari Asia) di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, dua pekan lalu. Pementasan itu menghadirkan seniman lintas negara di kawasan Asia. Naper AdadiKompas
Baca lebih lajut »

Etika Membajak Peristiwa dalam Pemasaran – Bebas AksesEtika Membajak Peristiwa dalam Pemasaran – Bebas AksesMengenai kehati-hatian ketika membajak peristiwa atau mencuri momen, mereka yang berada di tim sebuah perusahaan harus memastikan bahwa peristiwa yang hendak dibajak selaras dengan pesan yang dibawa oleh merek.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-03 13:05:09