Trump lalu mempercepat konferensi pers virus corona pada Jumat (24/4/2020) dan membatalkan briefing Sabtu.
"Lalu saya melihat disinfektan membasminya dalam satu menit. Satu menit. Dan apakah ada cara kita bisa melakukan sesuatu seperti itu, dengan menyuntikkan ke dalam atau hampir membersihkan?" ucap Trump kala itu.Pernyataan tersebut memicu kecaman dari para dokter, yang menyebut gagasan itu"tidak bertanggung jawab" dan"berbahaya".
Sementara itu produsen Dettol Reckitt Benckiser mengatakan,"Dalam keadaan apa pun produk disinfektan kamu tidak boleh dimasukkan ke dalam tubuh manusia ."
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Gubernur Maryland Kritik Trump soal Suntik DisinfektanGubernur Maryland, Larry Hogan, menyatakan ratusan penduduknya meminta penjelasan soal ucapan Presiden Donald Trump tentang suntik disinfektan.
Baca lebih lajut »
Klarifikasi Trump Usai Usulkan Basmi Covid-19 dengan Suntik Disinfektan: Itu Pertanyaan Sarkastis'Saya mengajukan pertanyaan secara sarkastis kepada jurnalis seperti Anda, lihat yang terjadi,' ujarnya
Baca lebih lajut »
Marak Kasus Keracunan di AS, Usai Trump Usul Suntik Disinfektan Obati Covid-19Pusat Kontrol Racun New York menangani 30 kasus dari Kamis malam (23/4/2020) hingga Jumat sore (24/4/2020).
Baca lebih lajut »
Puluhan Orang Keracunan Disinfektan Usai Ikuti 'Saran' Trump Obati CoronaWaduh. Sejumlah besar warga New York menghubungi otoritas kesehatan kota karena kekhawatiran mereka setelah meminum cairan pemutih mengikuti saran Trump. DonaldTrump via detikHealth
Baca lebih lajut »
Kasus Keracunan di AS Meningkat Setelah Trump Sebut Suntik Disinfektan Bisa Lawan CoronaKasus keracunan pembersih meningkat di AS setelah Presiden Trum menyebut suntuk disinfektan dapat melawan virus corona
Baca lebih lajut »
Trump Tangkis Kecaman Pasien Corona Disuntik Disinfektan'Ide menyuntik atau menelan cairan pembersih ke dalam tubuh tidak bertanggung jawab dan berbahaya,' kata dokter paru-paru Vin Gupta.
Baca lebih lajut »