Sejumlah tenaga nakes dan petugas keamanan tak bisa berbuat banyak, mereka terlihat pasrah. Selain itu ucapan provokasi seperti mengancam akan membakar rumah sakit pun dilontarkan oleh sejumlah warga
KUPANG - Diduga lantaran tak terima meninggal karena Covid-19, sekelompok orang mendatangi rumah sakit dan membawa jenazah anggota keluarganya dari sebuah rumah sakit di kawasan Kupang, Nusa Tenggara Timur . Kejadian itu viral di media sosial usai akun Instagram @cetul.22 mempostinganya, Minggu 19 Juli 2021 lalu. Dalam postingan itu memperlihatkan bagaimana kondisi sejumlah masyarakat yang kesal dengan setelah seorang keluarganya meninggal.
"Gapapalah biarin aja seleksi alam bekerja sama keluarganya.. capek juga kan ngurusin beginian ga kelar kalo banyak orang macem gitu..," kata @bhima_nathanael. "Knp bs bgt ya? Krg edukasikah, krg pemahamankah atau kurang bagi tambah kali?," tambah @bdewantoro80.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Heboh Video Warga Nekat Gotong Jenazah Covid-19 dari RS, Ini Alasan Keluarga DukaKeluarga duka ambil paksa jenazah kerabatnya yang meninggal karena Covid-19. Pihak keluarga membantah jika almarhum meninggal karena Covid-19.
Baca lebih lajut »
Bupati Lembata Meninggal Akibat Covid-19Bupati Lembata Eliazer Yentji Sunur, 58, meninggal dalam perawatan di Rumah Sakit Siloam Kupang, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (17/7) akibat covid-19
Baca lebih lajut »
Tak Terima Kerabatnya Hendak Dimakamkan dengan Protokol Covid-19, Keluarga Gotong Jenazah dari RSPihak keluarga tak terima kerabatnya hendak dimakamkan dengan protokol Covid-19. Keluarga kukuh sanak familinya itu tidak terpapar virus corona.
Baca lebih lajut »
2 Pekan PPKM Darurat DKI, Epidemiolog: Kalau RS Penuh, Covid-19 Belum TerkendaliMeski PPKM Darurat berlaku sudah 2 pekan, jika banyak pasien Covid-19 yang dirawat di rumah-rumah sakit, maka wabah Covid di Jakarta belum terkendali.
Baca lebih lajut »
Bupati Lembata Meninggal Dunia karena Covid-19Sudah 11 kepala daerah meninggal dunia karena Covid-19.
Baca lebih lajut »