Dianggap Kurang Tepat, Kamarussamad Kritik Program PEN |Republika Online

Indonesia Berita Berita

Dianggap Kurang Tepat, Kamarussamad Kritik Program PEN |Republika Online
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 republikaonline
  • ⏱ Reading Time:
  • 47 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 22%
  • Publisher: 63%

Program PEN tidak mencerminkan kebutuhan prioritas dalam penanganan dampak covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat RI, Kamarussamad mengkritisi program Pemulihan Ekonomi Nasional yang dicanangkan oleh pemerintah. Ia menilai, program tersebut tidak mencerminkan kebutuhan prioritas dalam penanganan dampak pandemi Covid-19. Padahal, dana yang digelontorkan sangat fantastis sebesar Rp 642,17 triliun. "Menurut saya yang benar-benar fokus penanganan dampak pandemi Covid-19 hanya sekitar Rp 225 triliun atau 36 persennya.

"Padahal, mereka telah mendapatkan PNM, tapi tetap merugi. Jadi pasti risiko terhadap keuangan negara akan lebih besar jika PNM diberikan saat Covid-19 ini,” kata Kamarussamad. Selain itu, Kamarussamad juga mencurigai adanya alokasi anggaran sebesar Rp 2,78 triliun untuk mendukung Program B-30. Baginya, kebijakan tersebut sangat tidak tepat menggunakan dana untuk penanganan Covid-19. Maka, semestinya pemerintah untuk menghitung kembali kebutuhan anggaran penanganan Covid-19 terutama dengan memberikan fokus pada sektor riil dan sektor keuangan. Kata Kamarussamad, hal itu perlu dilakukan agar program PEN berjalan dengan efektif.

Selanjutnya terkait kebijakan fiskal, menurut Kamarussamad, harus diprioritaskan kepada bidang kesehatan, baik infrastruktur kesehatan, penelitian vaksin, dan tenaga medis. Kemudian juga mengenai pendistribusian bansos, sebanyak 65 persen masyarakat harus tercover.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

republikaonline /  🏆 16. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Miris, Sarjana Pertanian Kurang Berminat pada Pertanian |Republika OnlineMiris, Sarjana Pertanian Kurang Berminat pada Pertanian |Republika OnlinePertanian belum menjadi sektor yang digemari, digandrungi dan diutamakan setiap orang
Baca lebih lajut »

BMH Jatim Gulirkan Program Qurban Plus Jariyah Sumur Bor |Republika OnlineBMH Jatim Gulirkan Program Qurban Plus Jariyah Sumur Bor |Republika OnlineProgram itu menyasar pembuatan sumur bor di 47 desa krisis air bersih.
Baca lebih lajut »

DPR RI Kritik Rencana Pemerintah Buka Sekolah Saat Pandemi | Republika OnlineDPR RI Kritik Rencana Pemerintah Buka Sekolah Saat Pandemi | Republika OnlinePembukaan sekolah di saat pandemi sama dengan mempertaruhkan nyawa generasi penerus
Baca lebih lajut »

Perluas Program Warung Tetangga, Kemenkop Gandeng BUMN |Republika OnlinePerluas Program Warung Tetangga, Kemenkop Gandeng BUMN |Republika OnlineProses pemasaran dilakiukan secara digital melalui aplikasi dari BGR Logistics
Baca lebih lajut »

Nurul Arifin: Pekerja Migran Berhak Ikut Program Prakerja |Republika OnlineNurul Arifin: Pekerja Migran Berhak Ikut Program Prakerja |Republika OnlineKepulangan pekerja migran diprediksi menambah jumlah pengangguran di Indonesia.
Baca lebih lajut »

Hari Lahir Pancasila, Kebumen Luncurkan Telekonsultasi Kesehatan OnlineHari Lahir Pancasila, Kebumen Luncurkan Telekonsultasi Kesehatan OnlineTepat Hari Lahir Pancasila, Kebumen meluncurkan telekonsultasi kesehatan online.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-01 16:26:23