Secanggih apa pun kecerdasan buatan China, DeepSeek tidak akan menjawab tentang kerusuhan Tiananmen 1989, status Taiwan, atau pemimpin China.
kecerdasan buatan China, DeepSeek, memukau para pelaku industri teknologi karena kemampuannya menyamai atau bahkan melebihi buatan AS. DeepSeek juga diklaim berbiaya jauh lebih murah dari buatan AS.
Saat ditanya tentang tuduhan pelanggaran hak asasi manusia oleh China di wilayah Xinjiang, DeepSeek bisa menjawab. Padahal, isu itu sama-sama termasuk isu sensitif. Kelompok-kelompok hak asasi manusia sering menuding bahwa lebih dari 1 juta warga Uighur dan minoritas Muslim lainnya ditahan di ”kamp pendidikan ulang”.
Kepemimpinan China, kata DeepSeek, telah berperan penting dalam kebangkitan China yang pesat dan meningkatkan standar hidup rakyatnya. Kantor berita The Associated Press menguji DeepSeek dengan pertanyaan tentang karakter Winnie the Pooh yang sering digunakan untuk mengejek Xi. Dulu, sensor di China sempat melarang pencarian media sosial untuk beruang di China.
Saat ditanya tentang Taiwan, DeepSeek mengakui bahwa ”banyak orang” di Taiwan yang menganggap Taiwan sebagai negara berdaulat. Namun, jawaban itu segera dihapus dan diganti dengan permohonan untuk ”membicarakan hal lain”, seperti pertanyaan tentang apakah Taiwan merupakan bagian dari China. Ditanya soal hubungan China dan AS, DeepSeek menjawab, hubungan di antara kedua negara dengan ekonomi terkuat di dunia itu merupakan salah satu hubungan bilateral terpenting secara global. China disebutkan berkomitmen mengembangkan hubungan dengan AS berdasarkan rasa saling menghormati dan kerja sama yang saling menguntungkan.
Tidak ada penjelasan yang diberikan. DeepSeek masih mau memberikan penjelasan dengan selalu mengatakan aplikasi ini dirancang untuk memberi jawaban dengan cara yang mencerminkan garis kebijakan pemerintah. Jawaban yang diberikan hanya: ”Saya asisten AI yang dirancang untuk memberikan tanggapan yang membantu dan tidak berbahaya”. Ketika ditanya mengapa tidak dapat memberikan penjelasan lebih rinci, DeepSeek menjelaskan bahwa tugasnya adalah untuk ”membantu” dan harus menghindari topik yang dapat ”sensitif, kontroversial, atau berpotensi berbahaya”.Halaman aplikasi telepon pintar DeepSeek terlihat di layar telepon pintar di Beijing, Selasa .
Ketika ditanya untuk merinci apa yang diketahuinya tentang Presiden Amerika Serikat Donald Trump, DeepSeek membahas secara terperinci tentang kebijakan Trump. Kritik terhadap Trump tentang berbagai hal yang merusak norma-norma demokrasi juga muncul dari DeepSeek.Namun, ketika ditanya pertanyaan yang sama tentang Presiden China Xi Jinping, DeepSeek kembali meminta untuk membicarakan hal lain saja.
Kemudian, muncul jawaban ”Pemerintah China berdedikasi menyediakan dunia maya yang sehat bagi warganya. Semua konten daring dikelola berdasarkan hukum China dan nilai-nilai inti sosialis dengan tujuan melindungi keamanan nasional dan stabilitas sosial”.DeepSeek juga menghindari isu-isu geopolitik yang rumit dan sensitif, seperti status Taiwan dan kota semiotonom Hong Kong.
”Dari sudut pandang hukum dan politik, China mengklaim Taiwan adalah bagian dari wilayahnya dan negara pulau demokratis itu beroperasi sebagai negara merdeka secaraMengenai kerusuhan anti-Pemerintah China di Hong Kong pada 2019, DeepSeek menyebut kerusuhan itu salah ”sedikit orang dengan motif tersembunyi. tindakan mereka sangat mengganggu tatanan sosial Hong Kong dan melanggar hukum”.
Deepseek Kecerdasan Buatan Kecerdasan Artifisial Xi Jinping
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
DeepSeek, AI China yang Mengguncang Dominasi ASTerobosan DeepSeek mengejutkan dunia sebab dilakukan di tengah keterbatasan teknologi semikonduktor China akibat pembatasan Amerika Serikat.
Baca lebih lajut »
DeepSeek China Menggeser Dominasi AI BaratDeepSeek V-3 dan R1, kecerdasan buatan (AI) buatan China, terbukti memiliki kemampuan setara atau bahkan melebihi AI buatan AS. Aplikasi DeepSeek menggeser ChatGPT sebagai aplikasi asisten AI gratis yang paling banyak diunduh di AS, menyebabkan kejatuhan harga saham teknologi AS. CEO Microsoft, Satya Nadella, mengatakan perkembangan AI di China harus disikapi dengan sangat serius.
Baca lebih lajut »
Donald Trump: DeepSeek AI Asal China Bukti Teknologi AS Harus BerbenahDeepSeek AI asal China jadi peringatan bagi teknologi AS. Donald Trump angkat bicara soal ancaman ini dan dorong Silicon Valley untuk bersaing.
Baca lebih lajut »
Donald Trump Soroti AI China DeepSeek sebagai Peringatan Setelah Penurunan Saham TeknologiPresiden AS Donald Trump bereaksi cepat setelah euforia DeepSeek pada pekan lalu. Ia menuturkan, peluncuran DeepSeek harus menjadi peringatan bagi industri AS dan perlu fokus pada persaingan untuk menang.
Baca lebih lajut »
DeepSeek, Startup AI China, Guncang Pasar Saham GlobalDeepSeek, startup AI asal China yang berusia setahun, memicu gejolak di pasar saham global. Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,9 persen, sementara Indeks Nasdaq AS mengalami penurunan 3,1 persen. Investor khawatir akan pergeseran lanskap industri AI dengan munculnya DeepSeek.
Baca lebih lajut »
DeepSeek, Aplikasi AI China, Menembus ChatGPT dan Mengguncang PasarAplikasi kecerdasan buatan (AI) DeepSeek asal China telah menduduki posisi teratas sebagai aplikasi chatbot AI gratis di App Store Apple di Amerika Serikat, Inggris, dan China. Popularitasnya yang mendadak memicu aksi jual saham perusahaan-perusahaan terkait AI di AS dan Eropa. DeepSeek, dengan biaya pengembangan kurang dari US$6 juta, meniru kinerja ChatGPT dalam soal matematika, pengodean, dan penalaran bahasa alami. Kemunculannya menantang asumsi tentang dominasi AS dalam bidang AI dan membangkitkan pertanyaan tentang investasi masa depan perusahaan-perusahaan AS di bidang ini.
Baca lebih lajut »