Data Covid-19 'tidak dapat diandalkan', pemerintah Indonesia klaim 'tak ada penutupan data'

Indonesia Berita Berita

Data Covid-19 'tidak dapat diandalkan', pemerintah Indonesia klaim 'tak ada penutupan data'
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 BBCIndonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 30 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 15%
  • Publisher: 50%

Validitas data Covid-19 yang setiap hari diumumkan pemerintah Indonesia dipertanyakan sejumlah peneliti menyusul perbedaan data nasional dan daerah, serta ketiadaan beberapa informasi. Namun, pemerintah menegaskan 'tak ada penutupan data'.

Sejumlah data yang dimiliki pemerintah pusat dan daerah tidak sinkron.

Kepala Bidang Aplikasi, Informatika dan Komunikasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Banten, Amal Herawan, mengatakan pihaknya mendata berdasarkan domisili pasien. Sementara, Amal mengatakan pemerintah pusat mendata berdasarkan jumlah kasus Covid-19 yang ada di sejumlah rumah sakit di kawasan Banten.Seorang warga Bali mengenakan masker saat acara Galungan, 19 Februari 2020.

Ia mengatakan perbedaan itu bisa terjadi setelah pemerintah pusat memverifikasi data daerah untuk memastikan kasus yang dilaporkan sesuai dengan kriteria Organisasi Kesehatan Dunia, WHO.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

BBCIndonesia /  🏆 42. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Data Covid-19 Berbeda, Ganjar: Ada Data Daerah Melompat ke PusatData Covid-19 Berbeda, Ganjar: Ada Data Daerah Melompat ke Pusat'Saya juga kaget ketika nasional mengumumkan per tanggal 14 kemarin angka kasus covid-19 Jateng melonjak bertambah 75 kasus hingga capai 278 kasus,' kata Ganjar Pranowo.
Baca lebih lajut »

Jokowi: Buka Data Covid-19 Biar Semua Bisa AksesJokowi: Buka Data Covid-19 Biar Semua Bisa AksesData Covid-19 harus terbuka dan bisa diakses semua orang. Kementerian/lembaga harus mengintegrasikan data Covid-19 dengan Gugus Tugas.
Baca lebih lajut »

Jokowi Minta Data Covid-19 Terbuka dan TerpaduJokowi Minta Data Covid-19 Terbuka dan TerpaduData tersebut juga diminta untuk diperbaharui setiap hari dan lebih terpadu.
Baca lebih lajut »

Data Kerap Berbeda, Jokowi Minta Informasi COVID-19 TerintegrasiData Kerap Berbeda, Jokowi Minta Informasi COVID-19 TerintegrasiPresiden Jokowi menyoroti masalah informasi data penanganan COVID-19. Seperti diketahui seringkali data pemerintah pusat...
Baca lebih lajut »

Doni Monardo Minta Gugus Tugas Daerah Terintegrasi Data Covid-19Doni Monardo Minta Gugus Tugas Daerah Terintegrasi Data Covid-19Dengan data terpadu seluruh unsur baik dari TNI/Polri dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dapat bersinergi dengan Dinas Kesehatan yang ada di daerah.
Baca lebih lajut »

​​​​​​​Gugus Tugas Covid-19 akan Integrasikan Data dari Daerah​​​​​​​Gugus Tugas Covid-19 akan Integrasikan Data dari DaerahPresiden Joko Widodo menginstruksikan agar data terkait penanganan wabah covid-19 lebih terbuka dan terpadu sehingga publik bisa mengaksesnya secara mudah.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-10 16:07:46