Menurut pendiri Watchdoc itu, kasus-kasus kekerasan aparat yang menimbulkan korban jauh lebih penting ketimbang kasus yang membelitnya. Megapolitan
meminta publik tetap fokus pada isu-isu reformasi di luar kasus penangkapan dirinya pada Kamis malam.
"Saya ingin publik tetap fokus ke agenda yang lebih besar, kasus saya enggak ada apa-apanya dan kecil dibandingkan persoalan di Papua, mahasiswa yang tewas, karena menuntut reformasi yang dituntaskan," jelas Dandhy ditemui di kediamannya di bilangan Jatiwaringin, Bekasi, Jumat petang. Salah satu dari mereka tewas dengan luka tembak di dada. Jumlah ini belum memasukkan jumlah korban luka parah akibat disiksa polisi."Jadi, saya pikir panggung utama adalah bagaimana reformasi dituntaskan jadi perhatian publik energinya tetap ada. Persoalkan yang lebih besar," ungkap Dandhy.
Dia dituduh melakukan ujaran kebencian terkait cuitannya di Twitter mengenai kondisi kemanusiaan di Papua.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Polisi Irit Bicara Terkait Kasus Dandhy LaksonoPolri dalam menetapkan Dandhy Laksono sebagai tersangka kasus ujaran kebencian berbau SARA. DandhyLaksono
Baca lebih lajut »
Alasan Polisi Pulangkan Dandhy Laksono Setelah Resmi TersangkaDirektur Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Iwan mengatakan Dandhy Laksono diduga telah melanggar UU ITE.
Baca lebih lajut »
Penangkapan Dandhy Dwi Laksono Pembungkaman bagi Pegiat Informasi – Kompas.idPolda Metro Jaya menangkap Dandhy Dwi Laksono, pendiri WatchdoC, sutradara, dan pengurus nasional Aliansi Jurnalis Independen. Dandhy ditangkap di rumahnya di Pondokgede, Bekasi, Kamis, 26 September 2019 pukul 22.45.
Baca lebih lajut »
Warganet Minta Gugatan Hukum Dandhy Laksono DicabutPetisi yang dilayangkan di Change.org meminta agar gugatan hukum yang ditujukan pada Dandhy Laksono dihapus seluruhnya.
Baca lebih lajut »
Dandhy Laksono, Awkarin dan Menagih Komitmen Jokowi dalam Menjaga Demokrasi'Kemarin Pak Jokowi sempat bilang 'Jangan ragukan komitme saya jaga demokrasi', ini sangat kontras dengan kalimatnya,' ungkap dia.
Baca lebih lajut »