Dalam waktu 3 hari, jenazah dua PDP di Makassar diambil paksa oleh pihak keluarga yakni di RS Dadi dan RS Labuang Baji.
Pihak keluarga terekam kamera CCTV mengambil paksa dan membawa kabur jenazah PDP dari RS Dadi Makassar, Rabu .
Kasus pengambilan paksa jenazah PDP terjadi di RS Dadi Makassar. Keluarga memaksa mengambil paksa jenazah PDP yang meninggal pada Rabu siang. Pasien tersebut adalah rujukan dari RS Akademis Makassar. Ia datang pada Senin dengan gejala batuk, demam tinggi, sesak napas, dan muntah.Saat itu, pihak rumah sakit langsung menghubungi tim Gugus Tugas Covid-19. Rencananya jenazah akan dikafani dan dimakamkan dengan protap Covid-19.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Jenazah PDP Diambil Paksa Keluarga dari RS Dadi MakassarSaat pengambilan paksa berlangsung di Rumah Sakit Dadi Makassar, ada sekitar 100 orang datang dengan membawa senjata tajam.
Baca lebih lajut »
Keluarga Paksa Ambil Jenazah PDP Corona dari RS Dadi MakassarSekitar tujuh orang memaksa masuk ICU RS Dadi Makassar, membopong jenazah berstatus PDP untuk dibawa pulang.
Baca lebih lajut »
Keluarga Ambil Paksa Jenazah PDP di Makassar, Gugus Tugas: Langsung Jadi ODPPengambilan paksa jenazah PDP berpotensi menyebarkan virus corona yang angkanya masih tinggi di Sulawesi Selatan.
Baca lebih lajut »
Nekat, Keluarga Pasien PDP di Makassar Ambil Paksa Jenazah, Sampel Swab Juga Mau Dibawa PulangNekat, Keluarga Pasien PDP di Makassar Ambil Paksa Jenazah, Sampel Swab Juga Mau Dibawa Pulang via tribunnewswiki
Baca lebih lajut »
Lagi, Keluarga Bawa Kabur Jenazah PDP dari Rumah Sakit di MakassarPeristiwa sejumlah orang mengambil paksa jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) kembali terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan.
Baca lebih lajut »
Detik-detik Keluarga Bawa Kabur Jenazah Pasien PDP Covid-10 di MakassarDetik-detik saat keluarga membawa kabur jenazah pasien PDP Covid-19 tersebut terekam oleh kamera pemantau rumah sakit. BreakingNews
Baca lebih lajut »