Pemerintah China akhirnya buka suara soal demo lockdown yang terjadi di negeri itu.
"Kami dengan tegas menentang ini. Inilah fakta-fakta yang kami pelajari dari pihak berwenang di Shanghai," ujarnya, dikutip Rabu .
In this photo taken on Sunday, Nov. 27, 2022, a protester reacts as he is arrested by policemen during a protest on a street in Shanghai, China. Authorities eased anti-virus rules in scattered areas but affirmed China's severe"zero- COVID" strategy Monday after crowds demanded President Xi Jinping resign during protests against controls that confine millions of people to their homes. Ia juga menyindir pemerintah Inggris saat menangani pengunjuk rasa domestik di negaranya.
"Pada tahun 2021, polisi Inggris menangkap lebih dari 200 orang dalam demonstrasi besar-besaran yang dipicu oleh pemotongan pengeluaran pemerintah," tambahnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
AS Buka Suara soal Demo Massal di China, Seperti Apa?Amerika Serikat (AS) menyatakan mendukung hak orang untuk melakukan protes secara damai di China menentang tindakan strategi nol-Covid.
Baca lebih lajut »
Video: Ketok Palu UMP 2023, Buruh Hingga Pengusaha Buka SuaraKetok Palu UMP 2023, Buruh Hingga Pengusaha Buka Suara!
Baca lebih lajut »
Balenciaga Buat Iklan Tema BDSM, Kim Kardashian Buka Suara Malah DikritikKim Kardashian buka suara terkait iklan Balenciaga yang bertema BDSM. Pernyataan Kim jadi kontroversi, dia dinilai membela brand fashion tersebut.
Baca lebih lajut »
Hengkang dari Partai NasDem, Wagub NTB Buka Suara, Oh TernyataWagub NTB Sitti Rohmi Djalilah buka suara soal alasannya hengkang dari Partai NasDem
Baca lebih lajut »
Dituduh Berlaku Kasar dan Didepak dari LOONA, Chuu Akhirnya Buka SuaraBlockBerry Creative mengatakan bahwa hak Chuu eks LOONA sendiri dan staf yang dirugikan untuk memberikan kebenaran atau bukti.
Baca lebih lajut »
Hacker Klaim Jual Nomor Pengguna WhatsApp, Meta Buka Suara | merdeka.comSeorang hacker sesumbar telah meretas dan mencuri 487 juta data pengguna WhatsApp, dan menjualnya di forum komunitas peretasan terkenal.
Baca lebih lajut »