DeepSeek, chatbot AI buatan startup Tiongkok, menjadi aplikasi gratis terpopuler di App Store di 51 negara, termasuk Amerika Serikat. Pertumbuhan pesat DeepSeek didorong oleh model AI open source yang kompetitif dan biaya terjangkau.
Chatbot AI buatan startup Tiongkok DeepSeek mendominasi toko aplikasi Apple, App Store. Tidak hanya di wilayah Amerika Serikat, per minggu ini, DeepSeek bahkan menjadi aplikasi gratis nomor satu di App Store di 51 negara lainnya, demikian berdasarkan analisis dari Appfigures. Pertumbuhan yang sangat positif dari DeepSeek di App Store ini mengikuti meningkatnya popularitas DeepSeek AI.
Hal ini seiring dengan peluncuran serangkaian model AI open source yang kompetitif dibandingkan OpenAI ataupun Google. Jumat lalu, aplikasi mobile DeepSeek hanya diunduh sebanyak 1 juga kali di App Store dan Google Play. Namun, pada Senin pagi, jumlah unduhan meningkat hingga 2,6 juta kali di kedua toko aplikasi. Sensor Tower mengungkap, lebih dari 80 persen dari total unduhan DeepSeek terjadi dalam waktu tujuh hari terakhir. Dalam jangka waktu tersebut, DeepSeek mencatatkan unduhan aplikasi hampir 300 persen lebih banyak ketimbang aplikasi AI Perplexity. Meskipun Tiongkok adalah pasar aplikasi seluler terbesar untuk DeepSeek saat ini, Sensor Tower menyebutkan kalau negara itu hanya menyumbang 23 persen dari total unduhannya. Pasar terbesar dari DeepSeek adalah Amerika Serikat (15 persen) dan Mesir (6 persen). Meski disebut lebih unggul dalam hal pengujian benchmark, DeepSeek mengklaim modelnya dilatih hanya dengan chip AI yang harganya tak sebanding dengan yang pakai perusahaan-perusahaan AI terkemuka. Gara-gara hal ini pula, nilai saham Nvidia bahkan sempat turun hingga 17 persen pada Senin, kemarin, dan membuat industri teknologi lainnya waspada. Popularitas dan kemampuan DeepSeek AI pun diakui oleh pendiri OpenAI Sam Altman. Mengutip laporan Reuters, Altman mengatakan kalau model AI DeepSeek R1 begitu 'mengesankan.' Namun demikian menurut Altman, OpenAI meyakini daya komputasi yang lebih besar adalah kunci keberhasilan mereka. 'DeepSeek r1 adalah model yang mengesankan, terutama dalam hal apa yang bisa mereka berikan untuk harga tersebut,' kata Sam Altman. DeepSeek, model kecerdasan buatan besutan perusahaan Tiongkok berbiaya rendah ini menarik perhatian dunia sejak bulan lalu. Saat itu DeepSeek memperkenalkan pelatihan model DeepSeek V3 yang membutuhkan daya komputasi dengan biaya kurang dari USD 6 juta dan memakai chip Nvidia H800 yang berkemampuan rendah. Sementara itu, DeepSeek R1 yang diluncurkan minggu lalu bahkan 20-50 kali lipat lebih terjangkau untuk digunakan dibandingkan model o1 milik OpenAI. Munculnya DeepSeek telah menimbulkan keraguan tentang alasan di balik keputusan sejumlah perusahaan teknologi AS menjanjikan investasi AI senilai miliaran dolar. DeepSeek juga disebut telah membuat nilai saham Nvidia jatuh. Nvidia mencatat rekor kerugian dalam sehari sebesar USD 593 miliar pada Senin kemarin. Hal ini menandai kerugian terbesar bagi perusahaan mana pun di Wall Street
DEEPSEEK AI CHATBOT APPSTORE TIONGKOK OPENAI Nvidia MODEL AI MACHINE LEARNING
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
DeepSeek, Chatbot AI asal Cina, Kuasai App Store dan Play StoreDeepSeek, chatbot AI asal Cina, berhasil menjadi aplikasi nomor satu di App Store dan Play Store, menggeser popularitas ChatGPT. Aplikasi ini menempati posisi pertama di kategori aplikasi gratis di 51 negara, termasuk Amerika Serikat. Kenaikan popularitas DeepSeek terjadi setelah peluncuran serangkaian model AI yang dinilai mampu bersaing dengan OpenAI dan Google.
Baca lebih lajut »
DeepSeek atau ChatGPT, Mana 'Chatbot AI' yang Lebih Unggul?Chatbot AI asal China mengeklaim sebagai saingan model AI o1 milik OpenAI, pembuat ChatGPT. Bagaimana perbandingan keduanya?
Baca lebih lajut »
DeepSeek: Pesaing AI Tiongkok yang Mengguncang DuniaDeepSeek, model AI buatan Tiongkok, sedang naik daun dan menjadi pesaing sengit bagi ChatGPT. Pendiri DeepSeek, Liang Wenfeng, dipuji sebagai visioner teknologi, dan model AI terbaru perusahaan, DeepSeek R1, dinilai mampu menyaingi kemampuan model AI Amerika seperti GPT-4. Kesuksesan DeepSeek ini dianggap sebagai langkah signifikan bagi Tiongkok dalam persaingan teknologi global.
Baca lebih lajut »
DeepSeek, Aplikasi AI China, Menembus ChatGPT dan Mengguncang PasarAplikasi kecerdasan buatan (AI) DeepSeek asal China telah menduduki posisi teratas sebagai aplikasi chatbot AI gratis di App Store Apple di Amerika Serikat, Inggris, dan China. Popularitasnya yang mendadak memicu aksi jual saham perusahaan-perusahaan terkait AI di AS dan Eropa. DeepSeek, dengan biaya pengembangan kurang dari US$6 juta, meniru kinerja ChatGPT dalam soal matematika, pengodean, dan penalaran bahasa alami. Kemunculannya menantang asumsi tentang dominasi AS dalam bidang AI dan membangkitkan pertanyaan tentang investasi masa depan perusahaan-perusahaan AS di bidang ini.
Baca lebih lajut »
Model AI Tiongkok Deepseek Kalahkan OpenAI hingga Meta, Amerika Panik?Model AI besutan laboratorium Tiongkok DeepSeek disebut mampu mengalahkan model AI milik OpenAI hingga Llama 3.1 milik Meta. Hal ini membuat perusahaan Amerika Serikat harus waspada dengan persaingan AI di masa depan.
Baca lebih lajut »
DeepSeek: Startup Tiongkok Mengguncang Dunia AI dengan Biaya Rendah dan Kemampuan TinggiDeepSeek, startup Tiongkok yang baru berdiri setahun, telah mengembangkan model AI bernama R1 yang mampu bersaing dengan model terkemuka seperti GPT-4, Llama, dan Gemini, namun dengan biaya jauh lebih rendah. Perkembangan ini mengguncang industri teknologi global dan mempertanyakan dominasi AS dalam bidang AI.
Baca lebih lajut »