Shinta Aprilia sejak 15 Maret tinggal di asrama karena jadi perawat corona di RSUD Jayapura. Sejak itu dia belum berjumpa anak dan bapaknya yang lansia di rumah
Perempuan asal Sulawesi Tenggara itu gelisah karena dia tahu penyakit yang bakal dia hadapi berbahaya dan sudah banyak memicu korban jiwa."Pertama ditunjuk, saya tidak bisa tidur satu malam, takut. Pikir sepanjang malam sampai harus berdoa minta petunjuk dari Tuhan. Karena virus ini bukan main-main, tidak kelihatan namun bisa mematikan banyak orang, sehingga membuat dua kali lipat berpikir," kata Shinta menceritakan kembali pengalamannya kepada Antara.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Cerita Shinta, Perawat Pasien Corona: Takut, Tidak Bisa TidurShinta Aprilia salah satu perawat perempuan di RSUD Jayapura yang merawat dan mengobati pasien terpapar virus Corona. perawatpasiencorona
Baca lebih lajut »
Cerita Perawat Honorer K2 Menghadapi Pasien Tidak JujurAni Andriani, seorang perawat berstatus honorer K2, cerita saat menghadapi pasien tidak jujur soal riwayat perjalanannya, di tengah pendemi virus corona. Perawat
Baca lebih lajut »
Cerita Mahasiswa Asal Indonesia Terisolasi di Prancis karena CoronaSelama masa lockdown ini mahasiswa Indonesia tidak terlalu kesulitan untuk membeli kebutuhan pokok. Pemerintah Prancis tak mempersulit warga yang keluar rumah
Baca lebih lajut »
Cerita Tenaga Medis Tenangkan Pasien Corona yang Depresi dan KetakutanTak sedikit pasien positif Corona yang depresi saat dirawat di rumah sakit. Adalah tugas para perawat untuk memberi support kepada mereka. Bagaimana ceritanya? TenagaMedis VirusCorona
Baca lebih lajut »
Cerita Pasien Sembuh Corona di Papua, Khatam Al Quran Selama IsolasiPembatasan ruang gerak membuatnya lebih fokus beribadah. Waktu 13 hari dihabiskan dengan melakukan shalat, mengaji, dan berzikir.
Baca lebih lajut »
Cerita Warga Serang Diduga Meninggal Kelaparan Saat Wabah CoronaTetapi semenjak wabah Corona, lapak yang bisa menerima barang rongsokan tutup, jadi mereka sama sekali tidak ada penghasilan.
Baca lebih lajut »