Cek Fakta: Benarkah Thermogun Merusak Otak? |Republika Online

Indonesia Berita Berita

Cek Fakta: Benarkah Thermogun Merusak Otak? |Republika Online
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 republikaonline
  • ⏱ Reading Time:
  • 54 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 25%
  • Publisher: 63%

Penggunaan thermogun disebut berbahaya untuk tubuh.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Dr dr Ari Fachrial Syam SpPD-KGEH, MMB mengutarakan salah satu faktor penyebab sulitnya penanganan Covid-19 di Indonesia adalah banyaknya hoaks beredar seputar Covid-19 di tengah masyarakat. Salah satu hoaks yang beredar dan meresahkan masyarakat adalah penggunaan termometer tembak berbahaya karena diangap menggunakan laser dan dapat merusak otak.

Prof Ari Fachrial menegaskan thermogun itu sudah lolos uji kesehatan jadi sudah diperhitungkan bahwa alat itu aman. Profesor dari Departemen Fisika Kedokteran / Klaster Medical Technology IMERI, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menegaskan thermogun tidak membahayakan otak karena tidak memancarkan laser ataupun sinar X. Termometer ini justru bekerja dengan menerima pancaran inframerah dari benda.

Kelvin adalah satuan baku untuk temperatur dengan konversi 0℃ setara dengan 273 K. Kisaran suhu tubuh manusia normal berada di dalam pancaran spektrum inframerah jika dilihat dari jangkauan radiasi elektromagnetik. Energi radiasi dari permukaan tubuh ditangkap dan kemudian diubah menjadi energi listrik dan ditampilkan dalam angka digital temperatur derajat celcius pada thermogun.

Termometer dahi lebih cocok untuk skrining gejala demam Covid-19 karena hanya perlu “ditembak” ke arah dahi tanpa perlu kontak/bersentuhan langsung dengan kulit. Termometer ini mendeteksi temperatur arteri temporal pada dahi untuk mengestimasi suhu tubuh seseorang.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

republikaonline /  🏆 16. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Cek Fakta: Benarkah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Baca Alquran di Hagia Sophia?Cek Fakta: Benarkah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Baca Alquran di Hagia Sophia?Akun Facebook Natural Healthy mengunggah video Erdogan membaca Alquran pada Jumat (17/7/2020). Akun tersebut menyebut Presiden Turki ini sedang membaca Alquran di Hagia Sophia.
Baca lebih lajut »

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Palestina Dihapus dari Google Maps?[Fakta atau Hoaks] Benarkah Palestina Dihapus dari Google Maps?Benarkah Palestina Dihapus dari Google Maps? CekFakta TempoCekFakta Palestina GoogleMaps
Baca lebih lajut »

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Ahli Virus Cina Klaim Covid-19 Hasil Persekongkolan Jahat?[Fakta atau Hoaks] Benarkah Ahli Virus Cina Klaim Covid-19 Hasil Persekongkolan Jahat?Benarkah Ahli Virus Cina Klaim Covid-19 Hasil Persekongkolan Jahat? CekFakta TempoCekFakta virus Cina covid19
Baca lebih lajut »

Cek Fakta: Tidak Benar Penggunaan Masker Berbahaya untuk Anak-Anak karena Efek CO2Cek Fakta: Tidak Benar Penggunaan Masker Berbahaya untuk Anak-Anak karena Efek CO2Dalam video tersebut mereka membuktikan kalau pengunaan masker kepada anak-anak sangat berbahaya karena ada kadar racun CO2 yang terpusat di masker.
Baca lebih lajut »

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Warung di Bali Ini Berlabel Halal Tapi Menjual Babi Guling?[Fakta atau Hoaks] Benarkah Warung di Bali Ini Berlabel Halal Tapi Menjual Babi Guling?[Fakta atau Hoaks] Benarkah Warung di Bali Ini Berlabel Halal Tapi Menjual Babi Guling? CekFakta TempoCekFakta
Baca lebih lajut »

Cek Fakta: Radiasi Thermo Gun dapat merusak jaringan otak?Beredar wawancara Helmi Yahya dengan Ekonom Ichsanuddin Noorsy yang mengatakan alat pengukur suhu tubuh atau thermo gun dapat merusak jaringan otak.\r\n\r\nDalam ...
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-24 23:29:23