Penerapan mengurus administrasi kependudukan melalui pos yang dikeluarkan Disdukcapil Kabupaten Bogor untuk memudahkan warga. DisdukcapilKabupatenBogor
, Jawa Barat, menerapkan kebijakan baru. Per 1 Oktober 2019, warga bisa mengurus administrasi kependudukan melalui pos.
Kasi Penyajian Pengelolaan Administrasi Kependudukan Disdukcapil Kabupaten Bogor Tatik Yuswanti mengatakan, berbagai inovasi dikeluarkan Disdukcapil untuk memudahkan warga mengurus administrasi kependudukan, seperti KTP, Akta Lahir, dan KIA.Bahkan sebelumnya warga juga bisa membuat KTP via sms gateway. “Tetapi karena masih ada yang terkendala pada handphonenya, jadi kami berlakukan via pos ini,” ujarnya kepada Radar Bogor.
Inovasi-inovasi ini dilakukan agar lebih memudahkan warga. Apalagi, tujuh UPT yang tersebar di beberapa wilayah itu butuh tanda tangan kepala dinas karena masih plt.“Sehingga untuk kepengurusan administrasi kependudukan itu butuh waktu 14 hari kerja,” ungkap Tatik. Inovasi itu juga dilakukan karena luasnya wilayah Kabupaten Bogor dan padatnya jumlah penduduk. Menurut data BPS, jumlah penduduk di Kabupaten Bogor mencapai 5,84 juta jiwa pada 2018. Jumlah itu mengalahkan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bekasi.Menurut Tatik, ada perbedaan total angka penduduk yang dikeluarkan BPS dengan Disdukcapil. Pada Disdukcapil, angka penduduk di Kabupaten Bogor berjumlah 4.699.282.
"Penambahan jumlah penduduk memang selalu ada, baik yang bermigrasi maupun yang baru dilahirkan," katanya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
BPS Catat September Terjadi Deflasi 0,27%Dari 82 kota IHK, 70 kota mengalami deflasi dan 12 kota mengalami inflasi.
Baca lebih lajut »
Imbang dengan Arsenal, MU Catat Kampanye Terburuk sejak 1989-90Laga penutup pekan ketujuh Premier League antara Manchester United vs Arsenal berakhir sama kuat 1-1. ManchesterUnitedvsArsenal
Baca lebih lajut »
BNPB Catat Perbaikan Kualitas Udara di Sumatra-KalimantanTitik panas cenderung akibat kebakaran hutan dan lahan turun
Baca lebih lajut »
Sukabumi Catat 127 Kasus Kekerasan terhadap Perempuan, AnakKekerasan seksual masih mendominasi kasus kekerasan terhadap perempuan-anak Sukabumi.
Baca lebih lajut »