Kita merasa terpanggil untuk menghidupkan kembali kisah keteladanan para negarawan di masa silam. Tujuannya agar kita meneladani api perjuaangan negarawan.
”Jika segala sesuatu di sekitarmu gelap, lihatlah lagi, mungkin kamu adalah cahayanya.” Pesan Mawlana Khudavandigar, Jalal al-DinRumi, dalam Masnavi-yi manavi, diajarkan kembali oleh Roy Mottahedeh di ruang Sir Hamilton Gibb, Universitas Harvard, untuk mengingatkan akan panggilan menjadi cahaya di tengah kegelapan.
Tentu saja, Fatmawati dan Rahmi Hatta memperkaya cahaya keteladanan negarawan. Ketika proklamasi kemerdekaan di Pegangsaan Timur 56 meniscayakan adanya bendera untuk dikibarkan, mari kita simak keteladanan Fatmawati dalam Catatan Kecil bersama Bung Karno : ”Ketika akan melangkahkan kakiku keluar dari pintu terdengar teriakan bahwa bendera belum ada, kemudian aku berbalik mengambil bendera yang aku buat tatkala Guntur masih dalam kandungan, satu setengah tahun yang lalu.
Megawati mewarisi api perjuangan Ayah dan sekaligus guru politiknya—Bung Karno—yang berpengaruh besar dalam kehidupannya. Banyak langkah Megawati didedikasikan untuk menggapai cita-cita Indonesia Raya. —sesuai dengan pesan Jakob Oetama . Kerinduan tersebut dijiwai dalam dialog Megawati Soekarnoputri dengan negarawan berhati nurani: ”Saya sungguh beruntung dapat berdialog langsung dengan Bung Karno, Bung Hatta, KH Agus Salim, Jenderal Achmad Yani, dan para jenderal Pahlawan Revolusi yang lain; juga Pak Hoegeng sahabat saya; serta orang-orang pintar berhati nurani yang dipunyai oleh Republik Indonesia waktu itu dan para tokoh bangsa lainnya” .
Negarawan Soekarno Fatmawati Analisis Politik Utama Sdgs SDG16-Perdamaian Keadilan Dan Kelembagaan Yang Tangguh SDG17-Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan SDG01-Tanpa Kemiskinan SDG13-Penanganan Perubahan Iklim
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Cahaya Negarawan di Tengah Kegelapan IndonesiaPesan Rumi tentang menjadi cahaya di tengah kegelapan ditekankan untuk Indonesia yang sedang menghadapi tantangan demokrasi, kerusakan konstitusi, dan kemerosotan moral. Dialog Megawati Soekarnoputri dan monumen Fatmawati Soekarno menjadi gambaran tentang pentingnya negarawan dan keteladanan mereka.
Baca lebih lajut »
Cahaya Negarawan di Tengah KegelapanMenyadari kegelapan yang melanda bangsa, penting untuk menemukan negarawan yang dapat menjadi lentera penerang dan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik. Artikel ini mengungkap kerinduan akan figur negarawan berhati nurani dan menyinggung keteladanan tokoh-tokoh seperti Fatmawati Soekarno dan Rahmi Hatta sebagai inspirasi.
Baca lebih lajut »
Pesawat Ruang Angkasa BepiColombo Mengungkap Permukaan Merkurius dalam Cahaya Inframerah TengahPesawat ruang angkasa BepiColombo, milik ESA dan JAXA, berhasil mengungkap permukaan Merkurius dalam cahaya inframerah tengah untuk pertama kalinya. Pengamatan ini dilakukan pada flyby kelima pesawat ruang angkasa di Merkurius awal bulan ini, menggunakan instrumen Mercury Radiometer and Thermal Infrared Spectrometer (MERTIS). Cahaya inframerah tengah ini membawa informasi tentang komposisi mineral dan suhu batuan permukaan Merkurius.
Baca lebih lajut »
Dunia Kembali Gelap di 2025, Pengusaha Usul Ini ke PrabowoApindo merekomendasikan beberapa kebijakan kepada pemerintah untuk mendorong perekonomian di tengah tingginya ketidakpastian global alias gelap.
Baca lebih lajut »
Balada Gubuk Pesta Narkoba di Tengah Perkebunan Sawit di Lampung TengahPolisi menemukan gubuk tersebut beserta sejumlah barang bukti, termasuk plastik klip bekas pakai dan alat hisap sabu (bong). Namun, saat penggerebekan dilakukan, tidak ada satu pun orang yang ditemukan di lokasi.
Baca lebih lajut »
Pau Marti Vicente Tanggapi Keputusan FAM Umumkan Pelatih Baru di Tengah-tengah Piala AFFPelatih Malaysia, Pau Marti Vicente, anggap keputusan FAM umumkan penggantinya aneh.
Baca lebih lajut »