Menurut Buya Syafii, kader Muhammadiyah cocok menduduki posisi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Liputan6.com, Jakarta - Cendekiawan muslim Ahmad Syafii Maarif berharap Presiden Joko Widodo atau Jokowi mempertimbangkan kembali menempatkan kader Muhammadiyah di kabinet periode keduanya.
"Ya mudah-mudahan ada lah yang dipertimbangkan oleh presiden ," ujar pria yang akrab disapa Buya Syafii itu saat ditemui di Kantor Kemendikbud, Jakarta Pusat, Rabu . Kendati, dia menyerahkan semua keputusan terkait komposisi kabinet itu kepada Presiden Jokowi. "Itu yang memutuskan presiden, ya mudah mudahan lah, karena Muhammadiyah bergumul di pendidikan lebih dari satu abad, patut dipertimbangkanlah orang Muhammadiyah," kata mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu.
Selain Mendikbud, Buya Syafii mengatakan, kader Muhammadiyah juga patut dipertimbangkan di posisi Menteri Sosial hingga Menteri Kesehatan.Meski begitu, Buya Syafii menyatakan, Muhammadiyah tidak mengajukan nama kadernya untuk menduduki kursi kabinet Jokowi-Ma'ruf nanti. "Enggak ada, nggak ada," ujarnya memungkasi.2 dari 2 halamanSaksikan video pilihan berikut ini:Hadiri kongres ke-5 PDIP, Jokowi menyatakan jumlah kabinet menteri di periode keduanya tetap 34 orang.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
5 Penyakit yang Bisa Rusak Kesucian Hati Menurut Buya HamkaPenyakit tersebut bisa berupa fisik dan non fisik.
Baca lebih lajut »
Akademisi: Permintaan Gerindra coreng wajah oposanAkademisi dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Dr. Ahmad Atang, MSi mengatakan sikap Partai Gerindra yang meminta jatah menteri dalam Pemerintahan Jokowi ...
Baca lebih lajut »
Jokowi Dinilai Perlu Dengar Pertimbangan KPK Saat Pilih MenteriKetua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) berhati-hati memilih menteri untuk kabinetnya.
Baca lebih lajut »
Tak Masalah Jika Jokowi Tidak Beri Jatah Menteri pada Gerindra, Pengamat: Vitamin bagi Pemerintah - Tribunnews.comPengamat menilai tidak masalah jika Jokowi tidak memberi jatah menteri pada Gerindra: Jadi vitamin bagi pemerintah.
Baca lebih lajut »