Indonesia menyampaikan pentingnya negara-negara berkembang bersatu menciptakan dunia yang lebih adil.
Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping saat bertemu di sela-sela KTT BRICS di Kazan , Rusia, Selasa ., SELASA — Para pemimpin negara anggota BRICS yang hadir dalam pertemuan puncak di Kazan , Rusia, berharap bisa memupus ketergantungan ekonomi global dari negara-negara Barat. Dalam forum ini, Indonesia menyampaikan pesan betapa pentingnya negara-negara berkembang bersatu untuk memainkan peran dalam menciptakan tatanan dunia yang lebih adil., Selasa .
Bagi Xi, perkembangan pesat BRICS selama 15 tahun terakhir menegaskan forum itu berhasil menjalankan misi sebagai gugus tugas untuk mengeksekusi setiap kerja sama guna mendorong pertumbuhan. “BRICS bukan tempat berdiskusi, melainkan gugus tugas yang menyelesaikan berbagai masalah,” kata Xi, sebagaimana dikutip kantor berita China, Xinhua, Senin .
Pakar investasi global, Jeff D Opdyke, dikutip dari laman China Daily, mengatakan, negara-negara non-Barat dipelopri BRICS telah mendorong dunia menuju realitas baru:Menurut Guan Zhaoyu, peneliti Institute Eurasia Universitas Renmin, China, BRICS bukan organisasi perlawanan terhadap Barat atau bertujuan menggulingkan tatanan global. “Organisasi ini lebih mereformasi secara konstruktif aspek global yang dinilai tidak adil untuk memberi kesempatan lebih banyak pada negara berkembang,” katanya.
Vladimir Putin Kazan Ktt Brics Menlu Sugiono Sdgs SDG08-Pekerjaan Layak Dan Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Gelar KTT BRICS, Putin Ingin Saingi Hegemoni BaratPuluhan pemimpin dunia berkumpul di Rusia untuk hadiri pembukaan pertemuan puncak kelompok aliansi ekonomi negara berkembang BRICS. Putin berharap bisa saingi 'hegemoni' Barat.
Baca lebih lajut »
Kimberly Ryder Merasa Edward Akbar Ingin Mengulur Proses Perceraian, Akui Tetap Ingin BerpisahKimberly Ryder kesal dengan sikap Edward Akbar yang terkesan mengulur waktu.
Baca lebih lajut »
Solidaritas Hakim Indonesia Temui Menkumham RI: Kami Tak Ingin Kaya, tapi Kami Ingin Negara HadirKami tidak ingin kaya tapi kami ingin negara hadir terhadap kondisi yang terjadi di rekan-rekan hakim
Baca lebih lajut »
Ogah Counter Attack jika Pramono-Rano Diserang Hoaks, Cak Lontong Pilih Strategi Bertahan: Kami Ingin Penonton HappyKami bukan hanya ingin cetak gol, tetapi bagaimana kita ingin buat penonton itu happy, pungkasnya.
Baca lebih lajut »
Mengurai Ketergantungan pada Emas PapuaBergantung sepenuhnya pada sumber daya ekstraktif tanpa peningkatan nilai tambah berbahaya bagi perekonomian daerah.
Baca lebih lajut »
RUU Masyarakat Adat 14 Tahun Tak Disahkan, Harapan yang Pupus di Era JokowiDi akhir jabatan Presiden Jokowi dan DPR periode 2019-2024, harapan pengesahan RUU Masyarakat Adat kandas.
Baca lebih lajut »