salah satu investor besar akan mendirikan pabrik kaca di Pulau Rempang dengan nilai investasi Rp175 triliun.
Jika investasi di proyek Eco City dan industri kaca serta panel surya di Pulau Rempang, Kepulauan Riau bisa berjalan, nantinya ada banyak dampak positif yang bakal diterima masyarakat setempat dan sekitarnya.
Hal itu sebagaimana diungkapkan Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait melalui keterangan tertulisnya.Terlebih, kata Ariastuty, investasi itu telah direncanakan dalam skala yang lebih besar. Ia mengatakan, salah satu investor besar ini akan mendirikan pabrik kaca di Pulau Rempang dengan nilai investasi Rp175 triliun.
Bahkan, lanjut Ariastuty, pertumbuhan realisasi investasi pun akan diimbangi dengan keterlibatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah . Sehingga, Investasi yang masuk ke daerah akan memberikan dampak positif bagi perkembangan pembangunan dan ekonomi rakyat.“UMKM akan sangat hidup. Semua proses ini akan melibatkan UMKM. Contoh simple adalah usaha bahan pokok dan makanan yang akan menyediakan adalah tentu masyarakat di sana yang bisa ambil peran. Pekerja tak perlu jauh ke Batam.
Pengamat Ekonomi dari Indonesia Strategic and Economics Action Institution, Ronny P Sasmita menambahkan, investasi adalah salah satu kontributor pertumbuhan ekonomi yang sangat diharapkan pemerintah saat ini.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Menteri Bahlil Jawab Kritik Walhi soal Dampak Lingkungan di RempangMenteri Investasi Bahlil Lahadalia jawab kritikan terkait dampak lingkungan di Rempang imbas proyek Rempang Eco City.
Baca lebih lajut »
7 Destinasi Wisata Pulau Rempang yang Terancam Proyek Rempang Eco CityProyek Rempang Eco City yang menjadi proyek strategis nasional disebut bakal mengancam tujuh destinasi wisata Pulau Rempang. Lantas aa saja destinasi tersebut?
Baca lebih lajut »
Soal Warga Rempang yang Tak Mau Direlokasi, BP Batam: Indonesia akan Alami Kerugian BesarJika masyarakat tetap menolak direlokasi, Indonesia akan alami kerugian, karena bisa dipastikan investor Xinyi Glass Holdings Ltd gagal masuk ke Pulau Rempang
Baca lebih lajut »
BP Batam Pastikan 28 September Bukan Batas Akhir Pengosongan RempangBP Batam memastikan 28 September 2023 bukan batas akhir pengosongan warga Pulau Rempang. Pihaknya berupaya pengosongan dilakukan dengan kekeluargaan.
Baca lebih lajut »
BP Batam sebut warga Rempang pilih tinggal di ruko ketimbang di rusunBadan Pengusahaan (BP) Batam menyebutkan bahwa warga Rempang yang bersedia pindah sementara, lebih memilih untuk tinggal di ruko atau menyewa ...
Baca lebih lajut »
BP Batam Sebut Warga Rempang yang Bersedia Pindah Sementara Pilih Tinggal di Ruko Ketimbang di RusunBadan Pengusahaan Batam (BP Batam) menyebut warga Rempang yang bersedia pindah sementara lebih memilih untuk tinggal di ruko atau menyewa rumah ketimbang di tinggal rusun.
Baca lebih lajut »