BMKG mengatakan peringatan dini banjir rob Subang sebelumnya telah disampaikan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kabid Manajemen Observasi Meteorologi BMKG, Harry Tirto mengatakan, fenomena banjir ROB yang melanda Pamanukan dan sekitarnya, tidak berpotensi tsunami. Sebab, hal tersebut merupakan fenomena alamiah yang biasa terjadi dua kali dalam satu bulan.
“Hal itu berkontribusi memperkuat potensi pembentukan dan pertumbuhan awan hujan yang cukup signifikan,” tutur dia. Dia menegaskan, BMKG melalui Tropical Cyclone Warning Center memperkirakan bahwa bibit siklon tropis “98S” berpotensi menjadi siklon tropis dalam enam hingga 12 jam ke depan. Dengan pergerakan ke arah Tenggara-Selatan menjauhi wilayah Indonesia.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
BMKG Buka Suara soal Bumi Membeku Imbas Matahari LockdownBMKG buka suara soal fenomena Grand Solar Minimum (GSM) atau matahari lockdown yang disebut-sebut akan membuat bumi alami bencana.
Baca lebih lajut »
BMKG: Gempa Pangandaran akibat aktivitas Lempeng Indo-AustraliaAnalisa Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisi (BMKG) menunjukkan gempa bumi magnitudo 4,8 yang mengguncang perairan Samudera Hindia di selatan Jawa dan ...
Baca lebih lajut »
BMKG: Waspadai hujan disertai petir di JakartaBadan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini potensi hujan disertai petir di sebagian wilayah Jakarta.\r\n\r\n"Waspada ...
Baca lebih lajut »
Peringatan Dini BMKG: Awas Hujan Diikuti Petir Landa Sebagian DKIBMKG memprediksi hujan pada pagi hari akan mengguyur wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.
Baca lebih lajut »
BMKG Ingatkan Waspadai Gelombang Tinggi di Laut NTTBADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Tenau mengingatkan nelayan maupun operator pelayaran, untuk mewaspadai gelombang tinggi yang melanda wilayah perairan laut Nusa Tenggara Timur (NTT) akibat siklon tropis AMPHAM.
Baca lebih lajut »