BMKG menegaskan bahwa gempa Pangandaran tidak berpotensi tsunami.
Jakarta - Analisa Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisi menunjukkan gempa bumi magnitudo 4,8 yang mengguncang perairan Samudera Hindia di selatan Jawa dan dekat Pangandaran pada pukul 17.00 WIB hari ini terjadi akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia dan tidak memiliki potensi tsunami.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menujam di bawah Lempeng Eurasia," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.
Menurut BMKG, gempa yang terjadi 82 kilometer barat daya Pangandaran di Jawa Barat itu memiliki episenter di kedalaman 60 km dengan mekanisme naik atau thrust fault. Sebelumnya, BMKG memperkirakan gempa tersebut berkekuatan M 5,2 dan kemudian diperbarui menjadi M 4,8.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Gempa M 5,2, Warga Pangandaran Panik BerhamburanWarga Kabupaten Pangandaran dikejutkan dengan getaran gempa yang dirasakan sekitar pukul 17.00 WIB.
Baca lebih lajut »
Gempa M 5,2 di Pangandaran, Warga Ciamis Berlarian Keluar RumahWarga yang merasakan gempa tersebut langsung berlarian keluar rumah. Mereka awalnya tengah mempersiapkan masakan untuk berbuka puasa.
Baca lebih lajut »
Peringatan Badai Panas Equinox, BMKG Pastikan HoaksBMKG memastikan peringatan badai panas Equinox yang menyebut akan terjadi peningkatan suhu ekstrem dan membuat resah masyarakat adalah hoaks.
Baca lebih lajut »
BMKG Pastikan Peringatan Gelombang Panas Akibat Ekuinox HoaksEkuinox merupakan salah satu fenomena astronomi, saat posisi semu matahari berada tepat di atas garis khatulistiwa.
Baca lebih lajut »