Kekuatannya tidak signifikan dan tidak dirasakan masyarakat.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika , menyatakan, suara dentuman yang beberapa kali didengar masyarakat, bukan bersumber dari aktivitas gempa tektonik Gunung Anak Krakatau. Meskipun ada aktivitas gempa kecil di Selat Sunda pada pukul 22.59 WIB Jumat dengan magnitudo M 2,4, tetapi gempa ini kekuatannya tidak signifikan dan tidak dirasakan masyarakat.
BMKG melakukan monitoring muka laut dan seismik saat Gunung Anak Krakatau bererupsi pukul 21.58 WIB dan pukul 22.35 WIB, Jumat. Hasil monitoring muka laut menggunakan tide gauge di Pantai Kota Agung, Pelabuhan Panjang, Binuangen, dan Marina Jambu menunjukkan tidak ada anomali perubahan muka laut sejak Jumat pukul 21.00 hingga Sabtu pukul 6.00 WIB.
Sementara itu, hasil monitoring muka laut menggunakan Radar Wera yang berlokasi di Kahai, Lampung dan Tanjung Lesung, Banten juga menunjukkan tidak ada anomali muka laut pada waktu tersebut. Sehingga berdasarkan monitoring muka laut yang dilakukan BMKG menggunakan Tide Gauge dan Radar Wera menunjukkan, erupsi Gunung Anak Krakatau tadi malam, tidak memicu terjadinya tsunami.
Kemudian, hasil monitoring kegempaan yang dilakukan BMKG tepat pada saat terjadinya erupsi yaitu pukul 21.58 WIB dan pukul 22.35 WIB, menunjukkan sensor BMKG tidak mencatat adanya aktivitas seismik. Erupsi Gunung Anak Krakatau kali ini berdasarkan catatan sensor BMKG, lebih lemah dibandingkan erupsi yang terjadi pada 22 Desember 2018 lalu.
Di sisi lain, kata Rahmat, ada satu hal menarik terkait hasil monitoring seismik BMKG di mana pada pukul 22.59 hingga 23.00 WIB beberapa sensor seismik BMKG baik eksisting dan sensor baru yang dipasang tahun 2019 mencatat adanya gempa di Selat Sunda dengan sangat baik.Hasil analisis BMKG terkait gempa tersebut menujukkan telah terjadi gempa tektonik di Selat Sunda pada pukul 22.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pantau Radar Tsunami, BMKG: Tak Ada Anomali Muka Laut |Republika OnlineHingga pukul 04.44 WIB seluruh instrumen pemantauan tidak menunjukkan tsunami.
Baca lebih lajut »
Erupsi Gunung Anak Krakatau tidak memicu tsunami, sebut BMKG'Hasil monitoring muka laut menggunakan 'tide gauge' di Pantai Kota Agung, Pelabuhan Panjang, Binuangen dan Marina Jambu menunjukkan tidak ada anomali perubahan muka laut,' BMKG Krakatoa
Baca lebih lajut »
BMKG: Mayoritas Wilayah di Jabodetabek Diprediksi Hujan Siang IniMenurut prediksi BMKG, siang menjelang sore hari, mayoritas wilayah Jakarta diprakirakan turun hujan.
Baca lebih lajut »
Beredar Kabar Arus Angin Bawa Penyakit dalam 3 Hari ke Depan, BMKG: HoaxBMKG memastikan kabar terkait akan ada angin utara menuju selatan yang membawa wabah penyakit adalah hoax.
Baca lebih lajut »
BMKG: Isu angin utara membawa wabah penyakit hoaksBadan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membantah berita palsu (hoaks) tentang adanya angin utara menuju selatan yang membawa wabah penyakit yang ...
Baca lebih lajut »
BMKG - Prakiraan Cuaca Jumat 10 April 2020: Gorontalo Cerah, Jambi dan Mataram Hujan Petir - Tribunnewswiki.comBerikut prakiraan cuaca untuk Jumat, 10 April 2020 di 33 kota di Indonesia. Gorontalo cerah sepanjang hari, waspada hujan petir di Jambi dan Mataram.
Baca lebih lajut »