Setiap peningkatan aktivitas gempa di Bengkulu patut diwaspadai, karena di zona ini memiliki catatan sejarah gempa besar dan memicu tsunami pada masa lalu.
Liputan6.com, Jakarta - Dua gempa signifikan terjadi di Bengkulu hari ini. Gempa pertama terjadi pukul 05.23 WIB dengan magnitudo 5,9 dengan episenter di laut pada jarak 154 km arah baratdaya Bengkulu.
Titik hiposenter kedua gempa berada di bawah punggungan busur luar dari sistem subduksi Sumatra. Hasil analisis menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme sumber pergerakan naik yang merupakan ciri mekanisme gempa megathrust. 2 dari 3 halamanSejarah Gempa BengkuluPeristiwa gempa besar pernah terjadi di Bengkulu yaitu pada1833 dengan kekuatan magnitudo 8,9.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Analisis BMKG Terkait 2 Gempa yang Guncang BengkuluBengkulu diguncang dua kali gempa pagi tadi. Begini analisis BMKG: Gempa GempaBengkulu
Baca lebih lajut »
Gempa Susulan Terjadi hingga 1.516 Kali, BMKG Ambon Sebut Itu Peristiwa Normal - Tribun AmbonGempa bumi susulan masih terus mengguncang Pulau Ambon dan sekitarnya sejak gempa 6,8 pada Kamis (26/9/2019), hingga kini tercatat 1.5.16 kali.
Baca lebih lajut »
BMKG: siklus gempa elpaputih butuh waktu lamaBadan Meteorolgi, Klimatologi, dan Geofisika menyatakan, siklus gempa bumi tektonik yang melanda di Pulau Seram yang dikenal dengan gempa Elpaputih yang ...
Baca lebih lajut »
BMKG: Jakarta Cerah Hari Ini, Bogor Hujan RinganCuaca di seluruh wilayah Jakarta dari pagi hingga siang hari diprediksi cerah. Megapolitan
Baca lebih lajut »
Titik Panas Meningkat, BMKG Imbau Waspada Potensi KarhutlaBerdasarkan pantauan satelit Modis (Terra Aqua), Suomi NPP dan NOAA-20 selama seminggu terakhir yakni 8– 14 Oktober 2019, BMKG mendeteksi adanya peningkatan jumlah titik panas di beberapa wilayah Indonesia sebanyak 1.547 titik
Baca lebih lajut »
BMKG: kabut asap masih ada karena titik panas fluktuatifBadan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyatakan masih terdapat kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di beberapa wilayah Sumatera dan ...
Baca lebih lajut »