Bloomberg secara tidak sengaja menerbitkan berita Rusia menyerang Ukraina
REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW — Media Bloomberg dilaporkan menerbitkan laporan mengenai headline tentang invasi Rusia ke Ukraina. Meski demikian, laporan itu saat ini terlihat sudah dihapus.
Baca Juga “Kami sangat menyayangkan kesalahan tersebut. Judulnya telah dihapus dan kami sedang menyelidiki penyebabnya,” ujar pernyataan dari Bloomberg seperti dilansir Bernama, Sabtu . Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan negaranya tetap terbuka untuk melakukan pembicaraan dengan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya untuk meredakan ketegangan terkait masalah Ukraina. Ia berpendapat bahwa merundingkan kepentingan semua pihak perlu dilakukan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
AS Peringatkan China Agar Mengendalikan Ekspor ke Rusia, Jika Rusia Menyerang UkrainaAS memperingatkan perusahaan-perusahaan China bahwa mereka akan menghadapi konsekuensi, apabila berusaha menghindari pengendalian ekspor terhadap Moskow jika Rusia menyerang Ukraina.
Baca lebih lajut »
Terancam Serbuan Rusia, Mantan Petinju Juara Dunia Ini Gabung Tentara Cadangan UkrainaMantan petinju kelas berat Ukraina Wladimir Klitschko mengaku ia ingin bantu mempertahankan negerinya jika diserang Rusia.
Baca lebih lajut »
Top 3 Dunia: Hubungan Mesra Cina-Rusia, Krisis Ukraina, dan WFH di Hong KongBerita Top 3 Dunia tentang kedekatan Beijing dan Moskow di tengah memanasnya krisis Ukraina yang menyeret Amerika Serikat dan sekutunya.
Baca lebih lajut »
Presiden Turki Bertandang ke Ukraina Dalam Upaya Sebagai Mediator Konflik dengan RusiaKetegangan yang terjadi di antara Rusia dan Ukraina semakin mengundang perhatian dari negara di dunia. Presiden Turki menyebut Ankara telah memposisikan sebagai mediator atas konflik kedua negara tersebut.
Baca lebih lajut »
Terus Pantau Keadaan Atas Konflik Rusia dengan Ukraina, RI Siapkan Kontigensi WNIKonflik yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina tampaknya juga membuat Indonesia khawatir. Kemenlu RI mengungkapkan ada ratusan WNI yang saat ini berada di Ukraina.
Baca lebih lajut »