Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) membentuk tim tanggap insiden siber sebagai penangkal kejahatan di dunia maya seperti hacker hingga malware.
Bagikan A- A+ Bisnis.com, JAKARTA - Badan Siber dan Sandi Negara membentuk tim tanggap insiden siber seiring meningkatnya tren kejahatan siber seperti diumumkan hacker Bjorka hingga anomali trafik di Indonesia.
"Harapannya nanti dengan adanya tim tanggap ini yang sudah terbentuk di berbagai institusi baik pemerintah maupun swasta itu menjadi channel komunikasi positif dalam rangka sinergi dan kolaborasi keamanan siber," katanya dalam media roundtable yang digelar Kamis, . "Jadi tim ini tidak hanya bersifat reaktif ketika adanya insiden, tetapi juga preventif atau pencegahan," ujarnya.
"Memang trennya tiap tahun terjadi peningkatan dan dari data kami paling banyak target serangan itu adalah malware," tutur dia.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pengamat: Aturan Tinggi Badan Taruna Harus Berdasarkan PertimbanganPengamat militer, Anton Aliabbas, berpendapat revisi aturan mengenai syarat tinggi badan taruna TNI perlu berdasarkan pertimbangan operasional
Baca lebih lajut »
Pengamat Sebut Aturan Tinggi Badan Calon Taruna Harus Pertimbangkan Pengawakan AlutsistaKepala CIDE Anton Aliabbas sebut perubahan aturan terkait syarat tinggi badan taruna dan taruni TNI harus mempertimbangkan pengawakan alutsista
Baca lebih lajut »
Badan Pangan: Jaminan Produk Halal Ikut Menjaga Ketahanan Pangan |Republika OnlinePotensi pasar pangan halal di Indonesia sangat besar.
Baca lebih lajut »
Cara NTB Perpanjang Masa Menginap Wisatawan di Lombok UtaraBadan Promosi Pariwisata bersama Pemprov NTB bekerjasama dengan pemda setempat untuk meningkatkan length of stay wisatawan.
Baca lebih lajut »
Prabowo Setuju Penyesuaian Kriteria Calon Taruna TNI |Republika OnlinePrabowo menilai sudah selaiknya tinggi badan tidak jadi satu-satunya kriteria.
Baca lebih lajut »