AS bisa berperang dengan kekuatan besar jika diserang di dunia maya secara signifikan
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Joe Biden memperingatkan jika AS berperang di dunia nyata dengan kekuatan besar, itu bisa menjadi akibat dari serangan dunia maya yang signifikan, Selasa . Ancaman ini menyoroti langkah Washington melihat meningkatnya ancaman yang ditimbulkan oleh Moskow dan Beijing.
"Saya pikir kemungkinan besar kita akan berakhir, jika kita berakhir dalam perang - perang penembakan nyata dengan kekuatan besar - itu akan menjadi konsekuensi dari pelanggaran dunia maya dengan konsekuensi besar dan meningkat secara eksponensial," kata Biden dalam pidato setengah jam saat mengunjungi Kantor Direktur Intelijen Nasional .
Biden juga menyoroti ancaman yang ditimbulkan oleh China. China bisa sangat serius menjadi kekuatan militer paling kuat di dunia, serta ekonomi terbesar dan paling menonjol di dunia pada 2040.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Biden Ancam Perang Betulan Jika AS Terus Jadi Target Serangan SiberPresiden AS Joe Biden memperingatkan, jika negaranya menjadi target serangan siber secara masif, perang sesungguhnya bisa saja pecah.
Baca lebih lajut »
Biden Setop Perang AS di Irak, ABG Palestina Meninggal Usai Ditembak IsraelPresiden AS Joe Biden dan PM Irak Mustafa al-Kadhimi menandatangani perjanjian yang secara resmi mengakhiri misi tempur AS di Irak pada akhir tahun ini.
Baca lebih lajut »
Ejek ICC, Presiden Filipina: Perang Antinarkoba Belum SelesaiPresiden Filipina Rodrigo Duterte mengejek Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dengan menyatakan perang melawan narkoba masih belum selesai.
Baca lebih lajut »
Berminggu-minggu di ICU, Veteran Perang Dunia Berusia 102 Tahun Sembuh dari Covid-19Bagayev mengalami kerusakan paru-paru 80 persen ketika dia dirawat di rumah sakit di kota Korolyov dekat Moskwa karena virus corona.
Baca lebih lajut »
Duterte: Perang Melawan Narkoba Jauh dari Selesai, Filipina Perlu Pembatasan Ketat PandemiDalam pidato kenegaraan, Senin, Presiden Rodrigo Duterte mempertahankan perang brutal melawan narkoba yang telah menewaskan ribuan orang. Padahal, ia diharapkan berfokus pada pandemi COVID-19. Kepada Pengadilan Kriminal Internasional Duterte menyerukan perang terhadap narkoba belum selesai.
Baca lebih lajut »
Mengharukan! Korban Perang Suriah, Maso Bersaudara Bertemu di Olimpiade Tokyo 2020Mengharukan! Atlet Suriah bersaudara, Mohamad dan Alaa Maso membuat sejarah bersaing untuk dua tim berbeda di Olimpiade Tokyo 2020. Mengharukan! Korban Perang Suriah,...
Baca lebih lajut »