Bank Indonesia (BI) mengejutkan pasar dengan menurunkan suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 bps menjadi 5,75 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) 14-15 Januari 2025. Keputusan ini berbeda dengan prediksi banyak pihak yang mengira suku bunga akan tetap di level 6 persen. BI menjelaskan bahwa penurunan ini didasari oleh ketidakpastian pasar keuangan global yang berlanjut, terutama terkait kebijakan pemerintah Amerika Serikat (AS) pasca-pemilu Donald Trump dan arah kebijakan bank sentral AS atau The Fed.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo bersama Deputi Gubernur Senior Destry Damayanti dan Deputi Gubernur Doni Primanto menyampaikan keterangan pers terkait hasil Rapat Dewan Gubernur BI di Jakarta, Rabu . Rapat Dewan Gubernur BI pada 14-15 Januari 2025 memutuskan untuk menurunkan BI-Rate sebesar 25 bps menjadi 5,75 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 5,00 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,50 persen.
Ketidakpastian pasar keuangan global yang masih berlanjut diamini oleh BI. Ketidakpastian global juga terutama mengarah pada arah kebijakan pemerintah Amerika Serikat pasca-terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS serta kebijakan bank sentral AS atau The Fed.) US Treasury akibat defisit fiskal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara AS yang diperkirakan menjadi 7,7 persen.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi domestik diyakini tetap baik meskipun terdapat kecenderungan yang lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Dalam RDG BI pada Rabu , Perry menyebutkan bahwa keputusan penurunan BI-Rate sebagai langkah dalam mendorong pertumbuhan dari sisi permintaan. Dengan mempertimbangkan berbagai indikator, menurut bank sentral, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk menurunkan suku bunga sehingga bisa menciptakan pertumbuhan yang lebih baik.Harapan untuk menciptakan pertumbuhan yang lebih baik ini disambut baik oleh pelaku industri, termasuk industri perbankan salah satunya Bank Negara Indonesia .
BI pun memperkirakan pertumbuhan kredit meningkat dalam kisaran sasaran 11-13 persen pada 2025. Proyeksi ini, menurut bank sentral, sejalan prospek pertumbuhan ekonomi yang tetap baik serta dukungan kebijakan makroprudensial BI termasuk melalui Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial yang disalurkan kepada perbankan.
BI-Rate Suku Bunga Ekonomi Indonesia Inflasi Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
BI Turunkan Suku Bunga Acun 25 Basis Poin Menjadi 5,75 PersenBank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 5,75 persen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan menjaga inflasi dalam sasaran. Ketetapan ini diambil berdasarkan pertimbangan tingkat inflasi yang diperkirakan tetap rendah dan nilai tukar rupiah yang relatif stabil. BI juga menerapkan kebijakan makroprudensial longgar untuk meningkatkan kredit perbankan ke sektor-sektor prioritas pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja.
Baca lebih lajut »
Pemkab Nunukan sukses turunkan stunting menjadi 12,33 persenPemerintah Kabupaten Nunukan bersama elemen terkait berhasil menurunkan prevalensi stunting atau tengkes dalam empat tahun terakhir menjadi 12,33 ...
Baca lebih lajut »
Yolo Ine Dirujak Gegara Anggap Remeh Kenaikan PPN 12 Persen: Naik 1 Persen Aja Digoreng!Yolo Ine dirujak warganet karena menghitung PPN 11 persen ke 12 persen hanya naik 1 persen.
Baca lebih lajut »
PPN Naik 1 Persen untuk Barang Mewah Mulai 2025PPN untuk barang mewah akan naik 1 persen menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025.
Baca lebih lajut »
Saham Asia-Pasifik Berperforma Mixed Usai Data Pasar Kerja ASSaham Asia-Pasifik bergerak mixed setelah keluarnya data pasar kerja AS yang lebih kuat dan memicu pesimisme terhadap laju penurunan suku bunga tahun ini. Indeks Jepang Nikkei 225 terkoreksi 0,26 persen, sementara Topix turun 0,59 persen. Saham Australia naik 0,77 persen, menanti data inflasi bulanan. Indeks Hong Kong turun 0,86 persen, China melemah 0,18 persen, dan Taiwan merosot 1,03 persen. Di sisi lain, Korea Selatan melihat kenaikan Kospi dan Kosdaq masing-masing 1,16 persen dan 0,19 persen.
Baca lebih lajut »
Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Acuan Jadi 5,75 PersenBank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate 25 basis poin (bps) menjadi 5,75 persen. Bank Indonesia yakin keputusan ini akan dapat mendorong perekonomian tanah air yang sedang melemah.
Baca lebih lajut »