Negara berkembang perlu strategi stimulus pertumbuhan akibat perang dagang.
REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Perang dagang yang mengganggu tatanan ekonomi global sejak dua tahun terakhir diperkirakan masih akan berlanjut hingga 2020. Deputi Gubernur BI, Dody Budi Waluyo menyampaikan setidaknya kondisi perlambatan karena perang dagang akan terjadi hingga pemilihan umum presiden Amerika Serikat.
Baca Juga Saat ini kondisi perdagangan global menurun sehingga negara-negara berkembang perlu strategi untuk menambah stimulus pertumbuhan. Hal itu menjadi salah satu alasan BI menurunkan suku bunga acuan pada Rapat Dewan Gubernur Juli 2019 menjadi 5,75 persen. Kebijakan tersebut terkait dengan kebijakan-kebijakan BI sejak tahun-tahun sebelumnya. Dengan memotong suku bunga di saat yang tepat, maka tidak akan mempengaruhi transaksi modal malah menambah aliran modal masuk lebih banyak.
Dody menambahkan, kunci dari pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah konsumsi dan investasi. Dua komponen tersebut dapat bersama didorong dari menggenjot ekspor. Apalagi, beberapa negara terbukti mendapat keuntungan dari perang dagang dari sisi peningkatan ekspor. Mereka adalah negara-negara yang meningkatkan produksi dalam negeri seperti Vietnam dan Filipina.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Ada Perang Dagang, BI Prediksi Investasi Tahun Ini Tumbuh 6%BI melihat realisasi investasi tahun ini sedikit terganggu gejolak perekonomian global. Salah satunya adalah ketegangan hubungan perdagangan antara AS dan China. PerangDagang vai detikfinance
Baca lebih lajut »
Perang Dagang Jadi Alasan BI Turunkan Suku BungaTrade war juga tidak bisa dikatakan hanya berhenti di AS dan Tiongkok.
Baca lebih lajut »
BI: AS Terus Perluas Perang Dagang di Negara BerkembangPerang dagang telah menghantui ekonomi global. Perlambatan ekonomi ini meluas tidak hanya di negara maju juga di negara...
Baca lebih lajut »
BI Antisipasi Perang Dagang Terjadi hingga Pemilu AS 2020Bank Indonesia (BI) mengantisipasi perang dagang yang diperkirakan berlangsung hingga Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) 2020.
Baca lebih lajut »
Gubernur BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Semester II 5,2%Gubernur BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi semester II akan mencapai kisaran 5%-5,4%. Terlihat dari konsumsi swasta yang...
Baca lebih lajut »
Gubernur BI Prediksi The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Tahun IniGubernur BI mengatakan kemungkinan The Fed akan menurunkan suku bunga sekali di tahun ini. Karena perang dagang, ekonomi...
Baca lebih lajut »