Pemerintah juga tetap melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan kenaikan suku bunga acuan atau BI 7days reverse repo rate kemungkinan baru akan terjadi pada akhir tahun 2022. Tahun depan juga akan terdapat pengurangan likuiditas.
Baca Juga Selain itu, ia menyebutkan akan terdapat pengurangan likuiditas yang sudah sangat longgar pada tahun depan. Akan tetapi, hal tersebut tidak akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi dan penyaluran kredit.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Dukung Pemulihan Ekonomi, BI DKI Gelar Jakarta Kreatif FestivalKantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta menggelar festival bertajuk 'Jakarta Kreatif Festival (JaKreatiFest)' pada 30-31 Agustus 2021.
Baca lebih lajut »
BI Jakarta gandeng lapak daring jual produk UMKMKantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta menggandeng lapak perdagangan daring untuk menjual produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) ...
Baca lebih lajut »
Agensi Bantah Son Dam Bi dan Jung Ryeo Won Terlibat PenipuanAgensi penyanyi Son Dam Bi dan aktris Jung Ryeo Won, H& Entertainment, membantah kedua selebritis itu terlibat skandal penipuan.
Baca lebih lajut »
The Federal Reserve Indikasikan Tapering pada September, Kenaikan Suku Bunga Masih JauhKetua the Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bank sentral AS kemungkinan besar akan mengurangi stimulus (tapering) pada akhir tahun.
Baca lebih lajut »
Ekonomi Belum Stabil, The Fed Diramal Naikkan Suku Bunga di 2023Ekonom PT. Pefindo, Fikri C. Permana memproyeksikan Bank Sentral Amerika Serikat The Fed akan menaikkan suku bunga pada 2023 seiring inflasi yang meningkat. Ekonom...
Baca lebih lajut »
Tarif Cukai Rokok Naik, Kiamat Bagi Petani TembakauPetani tembakau di Jawa Timur ketar-ketir jika pemerintah segera mengumumkan kenaikan tarif cukai rokok di 2022
Baca lebih lajut »