Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi menilai, fenomena ini merupakan ulah para hacker yang kecewa terhadap pemerintahan Prabowo. Selain itu, BI memastikan nilai tukar yang anjlok di tampilan Google tersebut keliru dan akan menghubungi pihak Google Indonesia untuk melakukan koreksi.
Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi menilai, bahwa fenomena ini merupakan ulah para hacker yang kecewa terhadap pemerintahan Prabowo."Karena kita melihat bahwa bisa saja para hacker ini adalah orang yang kecewa dengan pemerintahan saat ini. Mereka ingin menunjukkan bahwa seandainya pertumbuhan ekonomi tahun 2025 mencapai 8 persen, maka rupiah bisa berada di level Rp8.000 per dolar AS," ujar Ibrahim dalam keterangannya yang dikutip, Senin .
"Artinya apa? Bahwa tidak ada satu kesepakatan pasti yang di pemerintah sendiri untuk pertumbuhan ekonomi di tahun 2025," ucap dia.Ibrahim memandang, pada tahun ini kondisi ekonomi kelas menengah ke bawah masih menghadapi tantangan besar. Dia melihat, banyak perusahaan yang mengalami kebangkrutan, menyebabkan meningkatnya angka pemutusan hubungan kerja .
"Bahkan banyak pengamat dari luar negeri yang mengatakan kemungkinan besar di tahun 2025 ekonomi Indonesia akan suram. Nah suramnya seperti apa? Nah ini pun juga harus kita telaah lebih jauh," ungkap dia.
PEMERINTAHAN HACKER BI NILAI TUKAR EKONOMI
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Google Tampilkan Nilai Tukar Rupiah yang Salah, Bank Indonesia Koordinasi dengan Google IndonesiaGoogle menampilkan angka Rp8.170,65 per dolar AS ketika orang mencari nilai tukar USD ke IDR, padahal nilai tukar rupiah terhadap dolar AS jauh lebih tinggi, yakni Rp16.312 per dolar AS pada tanggal 31 Januari 2025. Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan bahwa mereka sedang berkoordinasi dengan Google Indonesia untuk memperbaiki kesalahan tersebut.
Baca lebih lajut »
Nilai Tukar Rupiah Anjlok, Dollar Terjun ke Rp8.170,65Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS mengalami penurunan drastis hingga mencapai angka Rp8.170,65 per dolar. Fenomena ini menimbulkan beragam spekulasi dan menjadi trending topic di platform X. Warganet menduga error menjadi penyebab utama penurunan nilai tukar Dollar AS yang signifikan. Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS yang anjlok ini mengingatkan pada era BJ Habibie yang berhasil memulihkan nilai tukar Rupiah. Habibie dengan langkah-langkah jitu, seperti menekankan independensi Bank Indonesia dan membentuk lembaga pemantau utang luar negeri, berhasil memperkuat nilai tukar Rupiah dari Rp15.000 menjadi Rp6.500 per dolar AS.
Baca lebih lajut »
Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Tiba-tiba Penguatan Signifikan di Google FinanceNilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) secara tiba-tiba menunjukkan penguatan signifikan dalam pencarian Google Finance pada Sabtu (1/2/2025) sore. Pada pencarian nilai tukar USD terhadap rupiah, data yang ditampilkan mencapai level Rp8.170 per dolar AS. Bank Indonesia (BI) menegaskan bahwa data tersebut adalah kesalahan teknis dan nilai tukar rupiah yang sebenarnya masih berada di kisaran Rp16.300 per dolar AS.
Baca lebih lajut »
Sistem Pencarian Nilai Tukar Google Bermasalah, Tampilkan Data SalahSistem pencarian nilai tukar mata uang Google mengalami eror dan menampilkan data yang salah. Harga dolar AS tiba-tiba turun menjadi Rp 8.170,65 dan kurs Euro terhadap Rupiah di level Rp 8.348,5, padahal data di situs keuangan terkemuka seperti Bloomberg, Reuters, dan Bank Indonesia menunjukkan angka yang berbeda jauh.
Baca lebih lajut »
Nilai Tukar Rupiah Tercatat Rp8 Ribuan di Google, Banjir Dugaan HackerNilai tukar rupiah terhadap dolar AS di mesin pencari Google tercatat hanya Rp8.170,65 per dolar AS pada Sabtu (2/1) sore, memicu heboh dan dugaan adanya kesalahan atau ulah hacker.
Baca lebih lajut »
Google Error Tampilkan Nilai Tukar Rupiah Menuju 8.000Analis menilai situs pencarian Google mengalami kesalahan perhitungan yang menyebabkan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah ditampilkan secara salah, hingga mencapai angka Rp 8.000. Sedangkan di situs Bloomberg dan Reuters, nilai tukar tetap berada di kisaran Rp 16.200-16.300.
Baca lebih lajut »