Amat disayangkan jika ada oknum yang mengkapitalisasi gelar Gus untuk kepentingannya sendiri, missal untuk meraih simpati dari masyarakat.
langsung dikritik oleh publik, termasuk beberapa tokoh agama di Indonesia. Terbaru, ia telah mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Utusan Khusus Presiden pada Jumat .’ yang dipakainya juga menjadi sorotan. Bahkan, muncul informasi di media sosial jika Miftah bukanlah Gus , sehingga ada seruan untuk tidak memanggilnya dengan gelar Gus lagi.
Dari cuitan tersebut, warganet dibuat penasaran terkait gelar Gus yang digunakan oleh para pendakwah. Sebetulnya, siapa saja yang layak dipanggil Gus?, gelar Gus sebetulnya adalah sebutan untuk anak kyai, sehingga jika ada orang yang bukan keturunan kyai mengaku Gus, maka gelar itu palsu.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Tanggapan Gus Baha tentang Kasus Gus Miftah: Kalau Saya Gus AsliKarena menjadi viral, masalah Gus Miftah ini ditanyakan ke Gus Baha
Baca lebih lajut »
Asal Usul Nama Gus Darimana? Dipertanyakan Pasca Miftah Maulana Berkata Kasar ke Tukang Es TehAsal usul nama 'Gus' terhadap Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah belakangan dipertanyakan oleh warganet.
Baca lebih lajut »
Tanggapi Viral Hinaan Gus Miftah, Gus Baha Saya Gus Asli, Bukan NaturalisasiHanya saja Gus Baha berkelakar bahwa dirinya adalah gus asli artinya lahir dari orangtua yang mengasuh pondok pesantren demikian pula kakek-kakeknya
Baca lebih lajut »
Benarkah Pak Sunhaji Kebanjiran Berkah Rezeki Gara-gara Miftah Maulana?Ini kata influencer soal logika pendukung Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah.
Baca lebih lajut »
Selisih Rp220 Juta, Beda Harga Jam Tangan Gus Miftah dengan Gus Baha Bak Bumi dan LangitIntip perbandingan harga jam tangan Gus Miftah dengan Gus Baha.
Baca lebih lajut »
Viral Perkataan Lawas Gus Baha Soal Memuliakan Pedagang, Bak Sentil Gus MiftahGus Miftah disorot karena dianggap mengolok-olok penjual es teh Bernama Sunhaji.
Baca lebih lajut »