Perdebatan tentang predikat Lionel Messi sebagai anak emas sepak bola kembali mencuat. Paulo Guerrero mengecam wasit yang terkesan ”melindungi” Messi.
Penyerang veteran Peru , Paulo Guerrero , memantik perdebatan lewat komentarnya tentang Lionel Messi yang seolah tak boleh disentuh. Guerrero mengkritik kinerja wasit yang sangat mudah menghukum pemain yang beradu fisik dengan Messi saat Peru kalah 0-1 dari tuan rumah Argentina dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Amerika Selatan.
Guerrero mengeluhkan wasit Wilmar Alexander Roldan Perez yang jarang memberikan pelanggaran saat pemain Peru dijatuhkan, tetapi begitu reaktif ketika Messi terjatuh.Wasit Wilmar Roldan memberikan kartu kuning kepada bek Peru Carlos Zambrano pada laga kualifikasi Piala Dunia antara Peru dan Argentina di Buenos Aires, Argentina, Rabu WIB.
Itu berbanding terbalik dengan Argentina yang mendominasi 74 persen penguasaan bola serta melepaskan total 10 tembakan. Secara teori, tim yang menguasai bola selalu menjadi sasaran bagi lawan yang hendak merebutnya. Dalam proses ini juga kerap terjadi pelanggaran.Penyerang Argentina Lautaro Martinez merayakan golnya ke gawang Peru bersama Lionel Messi pada laga kualifikasi Piala Dunia 2026 di Buenos Aires, Rabu WIB.
Sebagai pemain yang punya kelebihan dalam aspek menggiring bola, Messi selalu menjadi incaran empuk lawan-lawannya. Oleh sebab itu, tidak mengherankan jika dia kerap dilanggar. Hal seperti ini menimpa Messi, tetapi juga pemain yang jago menggiring bola seperti Vinicius Junior. Penyerang veteran Peru, Paulo Guerrero, memantik perdebatan lewat komentarnya tentang Lionel Messi yang seolah tak boleh disentuh. Guerrero mengkritik kinerja wasit yang sangat mudah menghukum pemain yang beradu fisik dengan Messi saat Peru kalah 0-1 dari tuan rumah Argentina dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Amerika Selatan.
Guerrero mengeluhkan wasit Wilmar Alexander Roldan Perez yang jarang memberikan pelanggaran saat pemain Peru dijatuhkan, tetapi begitu reaktif ketika Messi terjatuh.Wasit Wilmar Roldan memberikan kartu kuning kepada bek Peru Carlos Zambrano pada laga kualifikasi Piala Dunia antara Peru dan Argentina di Buenos Aires, Argentina, Rabu WIB.
Itu berbanding terbalik dengan Argentina yang mendominasi 74 persen penguasaan bola serta melepaskan total 10 tembakan. Secara teori, tim yang menguasai bola selalu menjadi sasaran bagi lawan yang hendak merebutnya. Dalam proses ini juga kerap terjadi pelanggaran.Penyerang Argentina Lautaro Martinez merayakan golnya ke gawang Peru bersama Lionel Messi pada laga kualifikasi Piala Dunia 2026 di Buenos Aires, Rabu WIB.
Argentina Paulo Guerrero Peru Kualifikasi Piala Dunia Zona Amerika Selatan Marcelo
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Laki-laki Tidak Bercerita, Benarkah Diam Selalu Jadi Tanda Kekuatan?Beberapa hari belakangan muncul tren 'laki-laki tidak bercerita' di berbagai media sosial. Apa ini bentuk bahwa diam adalah tanda kekuatan laki-laki?
Baca lebih lajut »
Jadi Pahlawan Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan: Ini Peran Besar TuhanPemain timnas Indonesia Marselino Ferdinan mengaku selalu menyertakan Tuhan setiap hari dan selalu berdoa kepada Tuhan
Baca lebih lajut »
3 Dampak Positif jika Ramadhan Sananta Abroad, Timnas Indonesia DiuntungkanRamadhan Sananta mengakui punya ambisi berkarier di luar negeri atau abroad.
Baca lebih lajut »
Timnas Indonesia Diuntungkan, Eks Real Madrid Tolak Panggilan Arab SaudiEks pelatih Real Madrid disebut menolak tawaran untuk menggantikan Roberto Mancini di Timnas Arab Saudi.
Baca lebih lajut »
BRI Dukung Peningkatan FKTP dan FKRTL, Peserta JKN-KIS Makin Diuntungkan!Portal berita yang menyajikan informasi terhangat baik peristiwa politik, entertainment dan lain lain
Baca lebih lajut »
Jumlah Negara dan Format Baru Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia Diuntungkan?Peluang Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 cukup besar mengingat adanya perubahan jumlah peserta yang telah disepakati FIFA pada 10 Januari 2017.
Baca lebih lajut »