Pendaftaran capim KPK diselenggarakan mulai 17 Juni sampai 4 Juli 2019.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hingga hari ke-12 dibukanya pendaftaran calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi , panitia seleksi belum menerima pendaftar yang berasal dari unsur internal KPK.
Para pendaftar memiliki latar belakang yang berbeda-beda."Ada 18 orang dosen, 17 orang advokat, 9 orang dari korporasi, jaksa/hakim ada 1 orang, 3 orang dari unsur Polri, 2 orang auditor, dan lain-lain 22 orang, sementara dari unsur TNI maupun KPK belum ada," tambah Indriyanto. Mereka yang berminat mengikuti seleksi dapat menyampaikan langsung berkas pendaftaran kepada Sekretariat Pansel Calon Pimpinan KPK, Kemensetneg Gedung 1 lantai 2 Jln. Veteran Nomor 18 Jakarta Pusat 10110 pukul 09.00-15.00 WIB pada hari kerja atau melalui email ke alamat [email protected]
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sembilan Calon Komisioner KPK dari Unsur PolriSembilan perwira tinggi Polri mendaftarkan diri untuk ikut seleksi capim KPK.
Baca lebih lajut »
Bupati: Seluruh Proyek Kereta Cepat di Bandung Barat Tak Berizin'Bangunannya sudah banyak dibangun, tapi izinnya belum ada. Bahkan semuanya belum ada izin, kalau tidak ada komitmen harus disetop,' ucap Bupati KBB Aa Umbara. keretacepatbandung
Baca lebih lajut »
Antasari Yakin Tidak Ada Polisi Taliban dan India di KPKPolisi Taliban merupakan kubu penyidik senior KPK Novel Baswedan, sementara polisi India merupakan kubu non-Novel.
Baca lebih lajut »
Yusril Anggap Belum Ada Bukti Prabowo-Sandi yang Diamini Hakim MK'Dari semua bukti-bukti yang dikemukakan sampai sejauh ini belum satupun bukti tersebut yang dapat membuktikan adanya pelanggaran TSM dan membuktikan adanya kecurangan yang terjadi,' kata Yusril. PutusanMK Pilpres2019
Baca lebih lajut »
Zulhas Tinggalkan Rumah Prabowo Sebelum Rapat Koalisi DimulaiMeski putusan MK belum rampung dibacakan dan rapat koalisi di rumah Prabowo belum digelar, Ketum PAN memilih pergi duluan dengan dalih ada janji dengan ulama.
Baca lebih lajut »