Bayang Resesi, Perusahaan Asuransi Diminta Jaga Ini

Indonesia Berita Berita

Bayang Resesi, Perusahaan Asuransi Diminta Jaga Ini
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 Bisniscom
  • ⏱ Reading Time:
  • 48 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 23%
  • Publisher: 59%

Sejumlah lembaga seperti Bank Dunia hingga IMF memperkirakan laju pertumbuhan ekonomi dunia pada 2023 melambat, untuk itu perusahaan asuransi harus bersiap.

Bagikan A- A+ Bisnis, BADUNG - Perusahaan asuransi diminta menjaga ketat arus kas seiring meningkatnya peringatan akan perlambatan ekonomi nasional bahkan resesi secara global.

Widodo menuturkan, premi yang dicicil menjadi penanda bahwa arus kas nasabah melambat. Pasalnya, asuransi seringkali menjadi prioritas kedua dalam pembayarannya. Meski tumbuh, terdapat tiga premi yang pertumbuhannya negatif yakni personal accident , marine haul dan surety ship . Sedang 12 lini bisnis lainnya preminya tumbuh.

Sebagai reaksi, kata dia, pemerintah kemungkinan akan melakukan ekspansi fiskal. Namun, situasi saat ini tidak sebaik yang diharapkan lantaran pemerintah telah mematok defisit 3 persen. Akibatnya, pendapatan pemerintah akan berkurang dengan adanya perlambatan ekonomi global dan menurunnya harga komoditas.Adanya kontraksi dari kebijakan moneter dan kebijakan fiskal tersebut, disebut bakal menurunkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan.

Atas kemungkinan konstraksi ekonomi ini, Widodo yang juga Presiden Direktur Asuransi Bintang itu menyebutkan industri akan melakukan penyesuaian model bisnis.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

Bisniscom /  🏆 23. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Presiden Bank Dunia sebut ekonomi global 'sangat dekat' dengan resesiPresiden Bank Dunia sebut ekonomi global 'sangat dekat' dengan resesiPresiden Bank Dunia David Malpass mengatakan ekonomi global "sangat dekat" dengan resesi, karena inflasi tetap tinggi, suku bunga naik, ...
Baca lebih lajut »

IMF Ingatkan Bank Sentral di Asia Agar Ketat Kebijakan MoneterIMF Ingatkan Bank Sentral di Asia Agar Ketat Kebijakan MoneterIMF menyarankan agar bank sentral di sebagian besar negara-negara Asia memperketat kebijakan moneter menyusul naiknya harga - harga.
Baca lebih lajut »

IMF Desak Bank Sentral Asia Perketat Kebijakan MoneterIMF Desak Bank Sentral Asia Perketat Kebijakan MoneterDana Moneter Internasional (IMF) mendesak bank sentral di kawasan Asia untuk memperketat kebijakan moneter. Apa alasannya?
Baca lebih lajut »

BIFA 2022, Bank Sulteng Sabet The Best Performance Bank Kategori BPD Aset Kurang dari Rp15 TriliunBIFA 2022, Bank Sulteng Sabet The Best Performance Bank Kategori BPD Aset Kurang dari Rp15 TriliunBank Sulteng menyabet gelar The Best Performance Bank Kategori BPD dengan aset kurang dari Rp15 triliun dalam gelaran Bisnis Indonesia Financial Award 2022.
Baca lebih lajut »

Nasabah Tarik Uang Besar-besaran, Siam Commercial Bank Diawasi Bank Sentral VietnamNasabah Tarik Uang Besar-besaran, Siam Commercial Bank Diawasi Bank Sentral VietnamBank sentral Vietnam menempatkan Siam Commercial Bank ke dalam pengawasan khusus setelah nasabah berbondong-bondong menarik uang di simpanan.
Baca lebih lajut »

Berkinerja Baik, Bank DKI Raih penghargaan “The Best Performance Bank” kategori BPDBerkinerja Baik, Bank DKI Raih penghargaan “The Best Performance Bank” kategori BPDBank DKI berhasil mencatatkan pertumbuhan laba sebesar 30,64% (yoy) menjadi Rp504,90 miliar dari sebelumnya di kuartal II 2021 sebesar Rp386,47 miliar.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-03 22:58:40