Polri telah menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus penipuan dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) investasi robot trading Auto Trade Gold (ATG).
Dokumentasi - Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Pol. Whisnu Hermawan.
Ketiga tersangka itu ialah Dinar Wahyu Septian Dyfrig alias Wahyu Kenzo yang telah ditahan di Polresta Malang sejak 6 Maret 2023; Yudi Kurniawan alias Zakaria alias Papa Jack selaku pendiri dan masih dalam pencarian; serta Chandra Bayu alias Bayu Walker sebagai pengatur laman serta"Tersangka Chandra Bayu alias Bayu Walker telah ditahan di Rutan Bareskrim Polri sejak 21 Maret," tambah Whisnu.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Bea Cukai dan Bareskrim Polri Sita Tujuh Ribu Bal Pakaian Bekas Asal ImporPenindakan ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden Republik Indonesia terkait penanganan peredaran pakaian bekas ilegal impor yang mengganggu industri tekstil dalam negeri.
Baca lebih lajut »
Bea Cukai dan Bareskrim Polri Sita Pakaian Bekas Impor Senilai Rp 8 Miliar | Republika OnlineBea Cukai siya 7.363 bal pakaian bekas impor di wilayah Jabodetabek.
Baca lebih lajut »
Bareskrim Polri Buru Importir Pakaian Bekas |Republika OnlineBareskrim Polri memburu importir pakaian bekas dari luar negeri secara ilegal.
Baca lebih lajut »
Dilaporkan MAKI ke Bareskrim Polri, Menko Mahfud MD: Bagus!Saat ditanya lebih lanjut soal substansi laporan, Mahfud MD membantah ada pembocoran data.
Baca lebih lajut »
Selain ke Bareskrim Polri Relawan Indonesia Bersatu Laporkan Sekda Riau ke KPKKelompok relawan Indonesia Bersatu melaporkan Sekda Riau SF Hariyanto ke Bareskrim Polri dan ke KPK terkait gaya hidup mewah keluarganya.
Baca lebih lajut »
Bea Cukai dan Bareskrim Polri Sita 7.363 Bal Pakaian Bekas ImporJAKARTA, BALI EXPRESS - Direktorat Jenderal Bea Cukai bekerja sama dengan Bareskrim Polri menyita 7.363 bal pakaian bekas impor di wilayah Jabodetabek. Barang tersebut diperkirakan bernilai Rp 80 miliar.
Baca lebih lajut »