Bank OCBC NISP meminta perlindungan dan penegakan hukum kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait kasus kredit macet.
Perusahaan produsen rambut palsu yang berlokasi di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur tersebut terindikasi menghindari tanggung jawab terhadap adanya utang kepada Bank OCBC NISP.
Salah satu upaya di antaranya adalah mengalihkan 50 persen saham PT HSI yang sebelumnya dimiliki oleh PT Hari Mahardika Utama kepada pihak lain.Sebagai catatan, PT HMU dimiliki secara langsung oleh Susilo Wonowidjojo yang diketahui merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia. Hasbi menambahkan, untuk mendapatkan hak-haknya sebagai kreditor PT HSI, Bank OCBC NISP telah melakukan sejumlah upaya hukum.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
OCBC NISP Business Forum 2023, Dorong Ekonomi RI TangguhOCBC NISP Business Forum mengulas tantangan dan potensi ekonomi indonesia di tahun 2023
Baca lebih lajut »
Gugat Bos Gudang Garam, OCBC NISP Juga Surati JokowiPT Bank OCBC NISP Tbk meminta perlindungan dan penegakan hukum kepada Presiden Jokowi terkait kasus kredit macet yang melibatkan PT Hair Star Indonesia (HSI)
Baca lebih lajut »
Pakar Hukum: Pengadilan Harusnya Tolak Polisi Jadi Kuasa Hukum Terdakwa Tragedi KanjuruhanSeharusnya pengadilan menolak polisi yang menjadi penasihat hukum terdakwa tragedi Kanjuruhan, kecuali hanya mendampingi advokat profesional.
Baca lebih lajut »
Bea Cukai Bersinergi dengan TNI Wujudkan Penegakan Hukum yang Efektif | Republika OnlinePenegakan hukum ditujukan guna tingkatkan penertiban hukum di masyarakat.
Baca lebih lajut »
Bank Bjb Raih Penghargaan Bank Peduli Perekonomian Masyarakat DesaDengan mengedepankan digitalisasi dan pengembangan bisnis ke desa-desa, bank bjb berhasil meraih penghargaan Bank Peduli Perekonomian Masyarakat Desa.
Baca lebih lajut »
Saham Bank Aladin (BANK) Masih Konsisten Merosot, Sampai Kapan?Saham Bank Aladin Syariah (BANK) merosot setelah menyentuh level tertinggi beberapa bulan setelah IPO.
Baca lebih lajut »