Dengan perolehan dana dari rights issue, Direktur Utama Bank Neo Commerce (BBYB) Tjandra Gunawan yakin dapat menorehkan laba bersih secara full year pada 2023.
Bagikan A- A+ Bisnis.com, JAKARTA – Emiten bank digital PT Bank Neo Commerce Tbk. diyakini mampu menorehkan laba bersih sepanjang 2023 dengan sokongan modal hasil rights issue dan upaya mempertahankan kinerja positif yang telah diraih tahun ini.
Periode perdagangan rights issue BBYB dimulai pada 24–30 November 2022 dengan akhir pembayaran pemesanan tambahan pada 2 Desember, dan tanggal penjatahan jatuh pada 5 Desember. Adapun pengembalian uang pemesanan berlangsung 7 Desember mendatang. “Sedangkan untuk tahun depan, kami menargetkan untuk dapat catatkan laba full year dan menjadikan tahun 2023 sebagai tahun profitable bagi BNC,” ujar Tjandra dalam paparan publik, Jumat .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Atraksi BlackRock Jelang Rights Issue Bank Neo Commerce (BBYB)Sejak awal November hingga sepekan jelang rights issue, BlackRock cenderung menambah portofolionya di Bank Neo Commerce (BBYB).
Baca lebih lajut »
Fokus Konsumen, Bank Neo Commerce Belum Naikkan Suku BungaBank Neo Commerce Tbk (BNC) belum berencana untuk menaikkan suku bunga kredit dan simpanan.
Baca lebih lajut »
Badai PHK di Goto, Ruangguru, Hingga Shopee, Bank Digital Aman?Di tengah badai PHK di industri teknologi, Bank Neo Commerce (BBYB) justru tengah melakukan rekrutmen untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia.
Baca lebih lajut »
Laba Bersih 5 Bank Swasta Terbesar Vs Bank BUMN, Siapa Lebih Cuan?Berdasarkan data yang diolah Bisnis, bank BUMN yang terdiri atas BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN mampu mencetak laba akumulasi sebesar Rp85,99 triliun.
Baca lebih lajut »
RI Siapkan Bank Emas, Orang Kaya Tak Perlu Lagi ke SingapuraPembentukan bullion bank atau bank emas Indonesia banyak diapresiasi banyak pihak.
Baca lebih lajut »
Saham BBRI & BBCA Paling Sumringah Sambut BI RateKeduanya adalah, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Baca lebih lajut »