Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih optimistis bahwa pertumbuhan kredit perbankan akan tetap dalam rentang 9% hingga 11% tahun ini.
- Otoritas Jasa Keuangan masih optimistis bahwa pertumbuhan kredit perbankan akan tetap dalam rentang 9% hingga 11% tahun ini. Meskipun beberapa bank sudah merevisi target kredit nya, sebagai imbas dari ketatnya likuiditas akibat berbagai faktor seperti suku bunga acuan yang naik serta pelemahan nilai tukar rupiah.
BRI memasang target kredit lebih moderat dengan batas bawah yang lebih rendah, yakni 10%-12% secara tahunan.Seperti bank pelat merah PT Bank Tabungan Negara Tbk. . Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu menegaskan, bank yang ia pimpin itu memilih menurunkan target pertumbuhan kredit tahun ini dari sebelumnya 14% menjadi ke kisaran 10%-11%, seperti realisasi pertumbuhan kredit tahun lalu. Ini demi menghindari potensi kenaikan biaya dana.
Ia memaparkan bahwa secara historis, pertumbuhan kredit Bank Jatim tahun 2023 mampu tumbuh positif 18,54%. Untuk tahun ini, Busrul mengatakan pihaknya merevisi yang semula penyaluran kredit tumbuh 22,04% menjadi konservatif tumbuh 13%-15%, tidak jauh dengan prediksi OJK 9%-11 % dan Bank Indonesia sebesar 10 %-12 %.Bank swasta PT Bank CIMB Niaga Tbk. menargetkan pertumbuhan tahun ini relatif sama dengan tahun lalu, yakni 7%.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Mengenal Wajah Kelas Menengah IndonesiaSebagian besar golongan kelas menengah Indonesia relatif masih rentan ”turun kelas” jika terjadi guncangan ekonomi.
Baca lebih lajut »
Ternyata, Masalah Konsumsi RI Ada di Dompet Kelas Menengah!Kinerja perekonomian pada kuartal I-2024 menunjukkan daya beli masyarakat yang tengah menurun.
Baca lebih lajut »
Saat Inflasi Naik & PHK Mengancam, Warga Kelas Menengah Jadi KorbanSaat Inflasi Naik & PHK Mengancam, Warga Kelas Menengah Jadi Korban
Baca lebih lajut »
UKT Naik, Pinjol Pendidikan, dan Kelas MenengahKelas menengah kerap terlupakan. Tidak dianggap miskin untuk dapat subsidi pendidikan, namun tanpa 'privilege' ekonomi untuk kuliah.
Baca lebih lajut »
Belanja Kembali Bergairah: Konsumen Kelas Menengah dan Milenial Dorong Pemulihan Retail IndonesiaNilai tingkat pembelian manufaktur di Indonesia pada April 2024 melejit di atas 50 persen.
Baca lebih lajut »
Nasib Kelas Menengah: Cicilan Naik Akibat Suku Bunga BI, Gaji Mandek!Kondisi ekonomi masyarakat kelas menengah semakin tertekan, di tengah arah kebijakan suku bunga acuan yang naik.
Baca lebih lajut »