Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), menyatakan banjir setinggi 30 centimeter akibat hujan deras telah merendam enam desa di dua kecamatan. Banjir
Sejumlah petugas dan warga setempat menyaksikan banjir di Desa Tupok Tunong, Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Bireuen, Aceh, Selasa . ANTARA/ HOBanda Aceh - Badan Penanggulangan Bencana Aceh menyatakan, peristiwa banjir setinggi 30 centimeter akibat hujan deras telah merendam enam gampong di dua kecamatan, yakni Jeumpa dan Peusangan, Kabupaten Bireuen, Aceh, Selasa .
Kepala Pelaksana BPBA, Sunawardi di Banda Aceh, Rabu, mengatakan, kelima gampong di antaranya di Jeumpa, yakni Abeuk Usong, Pulo Lawang, Tupok Tunong, Tupok Baroh, dan Cot Ulim. Sedangkan sisanya Gampong Cet Leju di Peusangan. "Debit air berangsur-surut dari sebelumnya mencapai 30 centimeter, tetapi tebing irigasi dan bagian pinggir jalan di beberapa titik mengalami longsor," katanya.
Ia melanjutkan, peristiwa banjir menyebabkan saluran irigasi dan bagian tepi jalan longsor sepanjang 12 meter dengan luas dari tepi irigasi ke jalan antara tiga hingga lima meter di Dusun Paya Minyeuk, Gampong Cet Leju.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Hujan Deras, Banjir Genangi Kota Pasuruan dan MadiunHujan deras membuat kota Pasuruan dan Madiun tergenang Banjir.
Baca lebih lajut »
Diguyur Hujan Deras, Sejumlah Ruas Jalan di Palembang Terendam BanjirHujan deras mengguyur Kota Palembang, Sumatera Selatan, sekitar dua jam. Akibatnya, sejumlah lokasi di Kota Pempek ini terendam banjir dan menyebabkan macet. Banjir Palembang
Baca lebih lajut »
Tidak Ada Lagi Pasien Positif Covid-19 di AcehSebelumnya ada lima pasien positif covid-19 yang dirawat di RSU Zaenoel Abidin, Banda Aceh. Empat orang dinyatakan sembuh, dan satu orang meninggal dunia.
Baca lebih lajut »
Masih Ada yang Mudik, Aceh Diserukan tak Remehkan Corona |Republika OnlineMeski kini tak ada kasus positif Covid-19, Aceh diserukan untuk tak remehkan corona.
Baca lebih lajut »