Bamsoet meminta pemerintah menjelaskan urgensi pembebasan napi melalui asimilasi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Pemusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Bambang Soesatyo meminta pemerintah menjelaskan urgensi pembebasan narapidana. Selain itu, pemerintah juga diminta bisa meyakinkan bahwa narapidana dan anak yang dibebaskan tetap berada di bawah pengawasan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham dan Balai Pemasyarakatan.
Bamsoet menjelaskan sesuai dengan Keputusan Menteri/Kepmen Nomor: M.HH-19.PK.01.04.04 Tahun 2020 tentang Pengeluaran dan Pembebasan Narapidana dan Anak melalui asimilasi dan integrasi dalam rangka pencegahan dan penanggulangan penyebaran COVID-19. Ia juga meminta pemerintah dapat memaparkan data penunjang maupun kajian lebih lanjut yang mendasari urgensi melepaskan narapidana dan anak yang saat ini menghuni rutan, lapas maupun LPKA.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
MPR minta Pemerintah jelaskan urgensi pembebasan narapidanaKetua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) meminta Pemerintah menjelaskan dan meyakinkan masyarakat terkait urgensi pembebasan narapidana dan anak yang telah ...
Baca lebih lajut »
IDI: Pemerintah Harus Rutin Pastikan Ketersediaan APD |Republika Online'APD kan habis pakai sehingga harus terus disuplai secara kontinyu.'
Baca lebih lajut »
Bamsoet Soroti Ketidakjujuran Pasien COVID-19Bamsoet juga mendorong pemerintah bisa memastikan ketersediaan APD yang sesuai standar di RS rujukan COVID-19. Bamsoet
Baca lebih lajut »
Iran Beri Cuti Satu Bulan untuk Napi dan TahananKini pemerintah Iran memperpanjang masa cuti para napi dan tahanan selama satu bulan. Iran
Baca lebih lajut »
Bamsoet: Taat Pembatasan Jadi Modal Awal Pemulihan Ekonomi | Republika OnlineTaat dan konsisten jalankan pembatasan sosal percepat penurunan penularan Covid-19
Baca lebih lajut »
Bamsoet Berikan Bantuan kepada Keluarga Terdampak Covid-19 | Republika OnlineKali ini bantuan diberikan kepada 200 keluarga kurang mampu di Pengadegan Timur
Baca lebih lajut »