'APD kan habis pakai sehingga harus terus disuplai secara kontinyu.'
'' REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Dokter Indonesia menegaskan alat pelindung diri untuk tenaga medis yang menangani virus corona SARS-CoV2 mutlak harus terus tersedia. Karena itu, pemerintah diminta harus rutin memastikan ketersediaan APD di rumah sakit rujukan dan menambah jumlahnya. Baca Juga Ketua Umum Pengurus Besar IDI Daeng M Faqih menegaskan, APD untuk tenaga kesehatan yang menangani Covid-19 harus disediakan rutin.
Ia mengaku khawatir masih ada beberapa RS yang belum mendapatkan APD. "Karena itu kami minta pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan Kementerian Kesehatan lewat Dinas Kesehatan hingga Komisi IX DPR melakukan pengawasan . Memang tidak ada petunjuk khusus mengenai pelaksanaannya tapi kan ada RS yang ditunjuk pemerintah untuk menangani Covid-19," ujarnya.
Padahal, dia melanjutkan, pemerintah membutuhkan laporan ini untuk memastikan apakah APD benar-benar sudah disalurkan ke RS."Karena takutnya kelebihan atau malah kekurangan APD. Karena RS swasta kan ada yang ditujuk untuk menangani Covid-19, jadi sebaiknya memang harus ada pengawasan," katanya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
IDI Sebut Distribusi APD Masih Terhambat Birokrasi |Republika OnlineIDI telah mengontak Gugus Tugas Covid-19 untuk memperlancar distribusi APD.
Baca lebih lajut »
PB IDI Sebut APD untuk Rumah Sakit Swasta Masih MinimRumah sakit swasta yang belum memiliki APD cukup tidak hanya di daerah-daerah terpencil tetapi juga di sekitar Jakarta.
Baca lebih lajut »
Pemerintah Tetap Ekspor APD, Anggota Komisi IX Nilai MengkhawatirkanAnggota Komisi IX DPR dari Fraksi PAN, Saleh Daulay, mengkritik langkah pemerintah yang tetap akan mengekspor alat pelindung diri (APD) di tengah pandemi Covid-19. / Nasional
Baca lebih lajut »
IDI Sebut Dokter yang Positif Covid-19 Umumnya Tak Bekerja di RS Rujukan PemerintahPara dokter itu dapat tertular karena tanpa sadar tengah mengobati pasien yang telah tertular virus corona.
Baca lebih lajut »
IDI Yakin Jumlah Data Covid-19 yang Disampaikan Pemerintah Tidak AkuratDaeng menuturkan alasan IDI meyakini data pemerintah tidak sesuai realita.
Baca lebih lajut »
IDI Sebut Data Corona Covid-19 Tak Akurat, Ini Penjelasan PemerintahJuru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto memastikan semua kematian dicatat oleh pemerintah, terlepas apapun penyebabnya.
Baca lebih lajut »