Pakar bahasa tubuh Karen Donaldson melihat bahasa tubuh Kourtney Kardashian dan Travis Barker yang penuh cinta. TempoCantik
TEMPO.CO, Jakarta - Kourtney Kardashian dan Travis Barker saling kenal selama bertahun-tahun. Hubungan mereka menjadi lebih romantis pada Januari 2021. Seperti halnya kisah cinta paling modern, tanda-tandanya ada di postingan media sosial. Travis memposting emoji dan komentar genit di bawah sejumlah foto Instagram Kourtney.
Dan tangan pria di pantatnya — zona sensitif seksual menunjukkan tingkat keintiman yang tinggi dari pasangan itu.2. Mereka setaraSekilas, berjalan serempak mungkin tampak seperti kebetulan yang manis, tetapi Donaldson mengatakan itu jauh lebih berarti. 'Berjalan bersama-sama memberi tahu kita bahwa mereka setara dalam hubungan ini, tidak ada pemimpin dan, tidak ada pengikut,' kata Donaldson.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Jangan Konsumsi 3 Hal Ini Setelah Makan Pare, Bahaya LhoJangan mengonsumsi makanan dan minuman ini setelah makan pare karena bisa berbahaya bagi tubuh. pare
Baca lebih lajut »
Menpora tegaskan pemerintah-PSSI kompak dan saling percayaMenteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menegaskan pemerintah dan PSSI selalu kompak dan juga saling percaya.\r\n\r\nDalam sambutannya pada Kongres ...
Baca lebih lajut »
Makin Kompak dengan Gading, Roy Marten: Anak-anak Kita Anggap TemanRoy Marten mengatakan, ia dan anak-anaknya berusaha untuk saling terbuka.
Baca lebih lajut »
Netanyahu Bertemu Pejabat Mesir, Bahas Gencatan Senjata Permanen di GazaPejabat Israel dan Mesir saling bertemu di negara masing-masing membahas konflik Israel dan Palestina di jalur Gaza.
Baca lebih lajut »
Pencucian Uang Hancurkan Integritas Sistem KeuanganFilosofi dari UU TPPU yaitu penerapan prinsip mengenali pengguna jasa. Setiap penyedia dan pengguna jasa harus memahami prinsip tersebut.
Baca lebih lajut »
Kian Tersingkir, Teh Indonesia Riwayatmu KiniMeskipun masyarakat Indonesia akrab dengan teh, tapi menurut pakar itu belum diimbangi dengan keinginan untuk memahami dan menikmati teh yang berkualitas.
Baca lebih lajut »