Pada Januari 2023 ada 24 kasus suspect atau dugaan campak, dan tujuh diantaranya hasi
REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kasus campak di Kota Sukabumi di awal 2023 ini mengalami kenaikan yakni ditemukan tujuh positif. Hal ini didasarkan pada pemeriksaan terhadap 24 sampel kasus suspect campak.
Wita menerangkan, kasus campak ini sebagian besar karena anak tersebut belum mendapatkan imunisasi. Sehingga ke depan akan terus digalakan upaya imunisasi campak kepada warga. Intinya, lanjut Wita, bangkit lagi untuk mencegah penyakit seperti campak. Rata-rata kasus campak karena tidak diimunisasi dan seharusnya semua sudah sadar agar anaknya diimunisasi agar kebal dengan penyakit campak.
''Kasus campak di 2021 dua kasus campak dan pada 2022 naik jadi 6 kasus,'' ujar Wita. Kasus campak itu dilaporkan berada di wilayah Puskesmas Sukakarya, Sukabumi dan Nanggeleng.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sail Teluk Cenderawasih Upaya Tingkatkan InvestasiSail Teluk Cendrawasih 2023 siap digelar di Kabupaten Biak Numfor pada November 2023 mendatang.
Baca lebih lajut »
FAO: Harga Pangan Dunia Terus Menurun |Republika OnlineHarga pangan dunia kembali turun pada Januari 2023.
Baca lebih lajut »
Harga Batu Bara Anjlok 42%, ke Level Sebelum Perang UkrainaHarga batu bara mencatat kinerja buruk pada awal 2023.
Baca lebih lajut »
KPU Segera Tetapkan Dapil di Tiga Daerah Otonomi Baru |Republika OnlineKPU Papua telah menyerahkan hasil uji publik kepada KPU RI pada 31 Januari 2023.
Baca lebih lajut »
ASEAN Diajak Perkuat Kolaborasi Bangkitkan Ekonomi Melalui Pariwisata |Republika OnlineATF 2023 berlangsung dari 2-5 Februari 2023.
Baca lebih lajut »