Saat ini terdapat dua laboratorium BPOM yang telah beroperasi melakukan pengujian spesimen Covid-19.
Hal ini dilakukan dengan pemanfaatan lab dan alat pengujian Real Time-Polymerase Chain Reaction milik BPOM.sesuai persyaratan Biosafety Level 2 , pemanfaatan peralatan RT-PCR dan kelengkapan pendukung lainnya, serta peningkatan SDM Penguji," ujar Kepala BPOM Penny K. Lukito dalam keterangan tertulis, Selasa .
Sedangkan Laboratorium Balai POM di Gorontalo sudah lebih dulu beroperasi, yang hingga 4 Mei 2020 sudah menguji 216 spesimen Covid-19. Selain itu, BPOM juga telah melakukan peminjaman peralatan RT-PCR dan kelengkapan pendukung lainnya pada 8 laboratorium yang tersebar di 7 provinsi. Selain itu, Kalimantan Tengah pada RSUD Dr. Doris Sylvanus, NTB pada RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat, NTT pada RSUD Prof. DR. W. Z. Johannes-Kupang, Bangka Belitung pada Laboratorium Klinik Kesehatan Pangkal Pinang, serta Jawa Tengah pada Rumah Sakit Karyadi Semarang.Sementara itu, rencana pemanfaatan peralatan lab yang berada di Balai Besar/Balai POM juga sudah dikoordinasikan dengan enam pemerintah daerah, yang kini tinggal melakukan pemindahan alat.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
DPR Apresiasi BPOM dalam Penanganan Covid-19BPOM melakukan penyederhanaan proses registrasi obat-obatan, serta penerbitan izin edar makanan dan obat-obat herbal.
Baca lebih lajut »
Pakar Epidemiologi: PSBB Berbasis Masyarakat Lebih Efektif Atasi Penyebaran Covid-19Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berbasis masyarakat dinilai akan lebih efektif dalam mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.
Baca lebih lajut »
Moeldoko sebut pemerintah sulit atasi COVID-19 tanpa warga terlibatKepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut pemerintah akan kesulitan menghadapi pandemi COVID-19 tanpa keterlibatan masyarakat secara aktif sesuai dengan ...
Baca lebih lajut »
Ini 4 Langkah Facebook Bantu Atasi Pandemi Covid-19Facebook dan perusahaan-perusahaan teknologi lain turut bergerak aktif membantu mengurangi penyebaran pandemi Covid-19. Langkah yang dilakukan termasuk memberikan edukasi dan bantuan dana.
Baca lebih lajut »
Atasi Dampak Covid-19, Kebijakan Perdagangan Dinilai Perlu Lebih TerbukaPeneliti CIPS Felippa Ann Amanta menilai upaya untuk meninggalkan kebijakan proteksionisme dan membuka perdagangan perlu ditingkatkan mitigasi dampak Covid-19.
Baca lebih lajut »
Peneliti: Hindari proteksionisme guna atasi dampak pandemi COVID-19Ketersediaan komoditas pangan, obat-obatan serta peralatan medis dapat terjamin jika dunia menghindari proteksionisme, kata pengamat. COVID19 coronavirus
Baca lebih lajut »