Pegawai itu mengunggah konten ideologi lain yang non-Pancasila di media sosial.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Plt Menkumham sekaligus Mendagri, Tjahjo Kumolo me-nonjob-kan salah satu Aparatur Sipil Negara di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia . Alasannya lantaran mengunggah konten diduga berisi muatan ideologi anti-Pancasila di media sosial.
ASN tersebut sebelumnya bertugas di kantor wilayah Kemenkumham di Balikpapan. Hingga kini kasus ASN itu masih ditangani Kepolisian. Meski demikian, ASN di lingkup Kementerian manapun, harus menerima risiko dan menerima sanksi tegas jika mempersoalkan ideologi Pancasila dan memiliki pandangan lain yang bertolak belakang dengan Pancasila.
"Prinsipnya siapa pun, ASN di lingkungan manapun, jika menolak ideologi Pancasila akan disanksi," tegasnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Banyak ASN Berideologi Menyimpang, Pancasila jadi TerancamMasih banyak ditemukan ujaran kebencian yang digunakan oleh ASN dan masyarakat, khususnya ketika menyampaikan pendapat di media sosial.
Baca lebih lajut »
BPIP: Nilai Pancasila ASN Cukup MemprihatinkanSeharusnya ASN menguasai dan mendukung Pancasila.
Baca lebih lajut »
BPIP: Ada ASN yang Tak Setuju PancasilaPlt Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Haryono menyebut ada sejumlah aparatur sipil negara (ASN) yang tidak suka dengan Pancasila. Apa penjelasannya? ASN Pancasila
Baca lebih lajut »
ASN Dinilai belum Menjiwai PancasilaBPIP berusaha memastikan penyelenggara negara bekerja dan berpikir sesuai pesan dan tuntutan Pancasila.
Baca lebih lajut »
Pemerintah akan Bentuk Tim Pengawas ASN Bermain MedsosKemkominfo akan membantu dengan menyiapkan sejumlah fasilitas pendukung.
Baca lebih lajut »
Menteri PAN-RB Tegaskan ASN Tak Boleh Kritik PemerintahMenteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Syafruddin menegaskan, Aparatur Sipil Negara ( ASN) tak boleh mengkritik dan menjatuhkan martabat pemerintah | Nasional
Baca lebih lajut »