Asal Usul Pasar Senen, Dulunya Bernama Vincke Passer dan Buka Hanya Hari Senin Sindonews BukanBeritaBiasa .
Api Pasar Senen yang juga banyak digunakan masyarakat untuk bepergian ke luar kota. Rupanya, ada sejarah unik di balik nama Pasar Senen.
Sang pemilik tanah Senen, Justinus Vinck, kemudian mengajukan permohonan pendirian pasar ke pemerintah Belanda. Permohonan itu langsung disetujui oleh Gubernur Jenderal Abraham Patras melalui sebuah surat keputusan.Dalam surat berbahasa Belanda itu disebutkan bahwa pasar hanya diperbolehkan untuk buka di hari Senin. Sementara, hari Sabtu diperuntukkan bagi pasar yang akan dibangun di wilayah Bukit Tanah Abang dan Kampung Lima.
Pasar Senen banyak dihuni oleh orang-orang Tionghoa dan sebagian besar dari mereka tinggal di wilayah tersebut. Pasar ini semakin maju di masa pendudukan Jepang. Bahkan, masih eksis hingga detik ini.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Olah TKP, Labfor Periksa Saksi dan Selidiki Penyebab Kebakaran Relokasi Pasar JoharPaska kebakaran di relokasi Pasar Johar Semarang, kepolisian mulai melakukan penyelidikan awal untuk mengetahui penyebab kebakaran.
Baca lebih lajut »
Holding BUMN Pangan Distribusikan 12 Ton Minyak Goreng ke Pedagang PasarRajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID Food mendistribusikan minyak goreng kepada pedagang tradisional di pasar Kramat Jati, Jakarta Timur. Rajawali Nusantara...
Baca lebih lajut »
Aramco Naikkan Harga Jual Minyak untuk Pasar Asia, AS, dan Eropa | Market - Bisnis.comAramco menaikkan minyak Arab Light utamanya untuk wilayah tersebut sebesar 60 sen dari Februari menjadi US$2,80 per barel di atas patokan yang digunakannya.
Baca lebih lajut »
Terungkap! 4 Perusahaan Besar Memonopoli Pasar Minyak GorengKPPU mengendus praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat dilakukan 4 perusahaan besar produsen minyak goreng.
Baca lebih lajut »
Pertumbuhan Ekonomi 2022: Pemerintah 5,2%, BI 5,1%, Pasar 5%Tahun ini, ekonomi Ibu Pertiwi diperkirakan bisa tumbuh lebih tinggi dibandingkan 2021.
Baca lebih lajut »