Cina menegaskan menjamin kebebasan beragama sesuai hukum.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat menyebut masalah penganiayaan terhadap etnis minoritas Muslim Uighur menjadi salah satu krisis hak asasi manusia yang terbesar dalam sejarah dunia kontemporer.
Ia mengatakan, AS telah mencatat negara-negara yang tunduk pada Cina. AS menantang semua negara untuk 'menemukan keberanian' membela Cina atas masalah Uighur tersebut. Presiden AS Donald Trump pada hari yang sama juga memanggil 27 warga yang menjadi korban penganiayaan atas nama agama. Empat orang di antaranya berasal merupakan warga Muslim dari Uighur. Pertemuan tersebut juga menjadi bagian dari konferensi keagamaan yang digelar oleh Pemerintah AS.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Menlu AS: Penganiayaan Muslim Uighur, 'Noda Abad Ini'Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo mengatakan penganiayaan yang dilakukan China terhadap minoritas etnis Uighur telah menimbulkan salah satu krisis HAM paling signifikan dalam sejarah dunia konte
Baca lebih lajut »
Pompeo: Tindakan China Terhadap Uighur Nodai Abad IniMenteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo menyebut, perlakuan China terhadap minoritas Muslim Uighur sebagai...
Baca lebih lajut »
Duterte: Masalah Islandia adalah Terlalu Banyak Es'Apa masalah Islandia? Hanya es. Itulah masalah yang mereka hadapi. Kalian mempunyai terlalu banyak es. Tidak ada hari yang cerah di sana,' ejek Duterte. Internasional
Baca lebih lajut »
Negara Arab Pro China atas Uighur, ini Respons DDII-PersisDDII dan Persis menyayangkan dukungan negara Arab terhadap China.
Baca lebih lajut »
Rayakan Dua Abad, Regent Street Gelar Festival TahunanKawasan belanja Regent Street tahun ini tepat berusia 200 tahun.
Baca lebih lajut »
Kiai Maruf: Islam Rahmatan Lil Alamin adalah Islam ModeratCara berpikir Islam moderat adalah tak terlalu tekstual dan tak terlalu liberal.
Baca lebih lajut »