Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada Agustus ketika pemerintah yang didukung AS di Kabul runtuh setelah pasukan Amerika meninggalkan negara itu.
AMERIKA Serikat, Uni Eropa dan 20 negara lain mengutuk Taliban atas tuduhan pembunuhan terhadap mantan polisi dan perwira intelijen di Afghanistan.
Kelompok bersenjata itu, yang ingin mendapatkan pengakuan internasional, telah berjanji bahwa pemerintahannya akan berbeda dengan pemerintahan sebelumnya pada 1990-an. "Namun, Taliban telah menggunakan pemeriksaan ini untuk menahan dan mengeksekusi atau menghilangkan secara paksa individu dalam beberapa hari setelah pendaftaran mereka, meninggalkan tubuh mereka untuk ditemukan oleh kerabat atau komunitas mereka," kata HRW.
"Klaim Taliban yang tidak didukung itu bahwa mereka akan bertindak untuk mencegah pelanggaran dan meminta pertanggungjawaban pelaku tampaknya, sejauh ini, tidak lebih dari aksi hubungan masyarakat," kata HRW.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sekutu AS Desak Taliban Stop Pembunuhan Pasukan Afghanistan |Republika OnlineLaporan menyebut ratusan mantan pasukan Afghanistan jadi korban eksekusi Taliban
Baca lebih lajut »
Taliban Keluarkan Dekrit Hak-hak Perempuan, Larang Pernikahan Paksa - Tribunnews.comPemerintah Taliban mengeluarkan dekrit yang mengatakan wanita di Afghanistan tidak boleh dianggap sebagai properti.
Baca lebih lajut »
Bersembunyi di Brasil, Hakim Perempuan Afghanistan Masih Takut Pada Ancaman TalibanMeski telah bersembunyi di Brasil, seorang hakim perempuan asal Afghanistan, Muska, tidak mampu menyembunyikan ketakutannya terhadap ancaman dari Taliban. Seorang...
Baca lebih lajut »
Uni Eropa akan Buka Misi Diplomatik Bersama di AfghanistanUni Eropa akan Buka Misi Diplomatik Bersama di Afghanistan. Barat telah lama mencari cara untuk terlibat dengan Taliban setelah kelompok itu mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada Agustus.
Baca lebih lajut »
Manajer Pabrik di Pakistan Dianiaya hingga Tewas oleh Massa yang Menuduhnya Menistakan Agama - Tribunnews.comRatusan orang di Pakistan ditangkap atas dugaan penganiayaan hingga tewas terhadap manajer pabrik asal Sri Lanka yang dituduh menistakan agama.
Baca lebih lajut »